Cara Naik Kereta dari Haneda Airport ke Tokyo Dengan JR Pass


Live blogging from Kyoto:)


Setelah membeli JR Pass (yang menurut saya mahal itu), saya dan mr.husband melakukan segala daya upaya agar JR Pass dapat kami maksimalkan di Tokyo. Males kan, udah beli JR Pass, tapi masih banyak keluar uang untuk transport?

Ternyata, dari Haneda Airport ke Tokyo, kita bisa menggunakan JR Pass untuk naik Tokyo Monorail secara gratis! Masalahnya cuma satu, kantor JR Pass baru buka jam 07.45 dan tutup jam 18.00, sedangkan pesawat Air Asia kami tiba jam 11 malam (: Karena itu mr.husband rela menginap di bandara, agar bisa ontime mengantre di kantor JR Pass.

Baca: MyStays Haneda Review: Pilihan Hotel Dekat Bandara Haneda

Kantor JR Pass di lantai 2, bandara Haneda.

Baca Selanjutnya...

Transit dan Tidur di Bandara Haneda


Live Blogging From Kyoto :)

Tepat jam 10.30 malam, Alhamdulillah pesawat AirAsiaX kami mendarat di Bandara Haneda. Perjalanan 6,5 jam dari Kuala Lumpur ke Haneda bisa dilalui kedua Kiddos dengan aman, lancar, tanpa drama. Kami langsung kagum dengan arsitektur bandara ini, ditambah lampunya yang kuning membuat suasana lebih gezellig kalau dalam bahasa Belanda. 

"Aku mau pipis dulu ah!" Kiddos#1 langsung membuat kami berhenti di toilet pertama yang kami lewati. Afterwards, kami membuka koper kecil, dan keluarlah jacket ULD yang kami beli di Uniqlo. "Aduh, ini tag-nya belum dilepas coba!" Hahaha... saya dan mr.husband menertawakan kebodohan kami sendiri lalu sibuk deh buka-buka tag harga! Sementara itu, semua orang berjalan melewati kami ke arah imigration clearance dengan terburu-buru.

Menyadari kami sudah terlambat untuk segera ke imigrasi, ya udah aja sekalian foto-foto dulu. Mr.husband juga sibuk membuat video untuk tesyasvlog. Eh, udah pada liat kan video liburan kami ke Komodo di youtube? Klik di link ini ya dan jangan lupa di like donk Kakak!


Beginilah penampakan lorong dari keluar pesawat menuju immigration clearance


Baca Selanjutnya...

Terbang Dengan KLM dari Jakarta ke Kuala Lumpur


Live Blogging from Tokyo :)

Apa hal yang paling saya enggak suka dari liburan akhir tahun (selain harga tiket pesawat yang harganya selangit!)? Hiruk pikuknya bandara! Hih!! Kalau lagi business trip sendiri aja, suasana bandara Soekarno Hatta yang ramai di pagi buta itu selalu membuat saya enggak nyaman. Nah apalagi kalau liburan akhir tahun, bawa kedua Kiddos pula.

Tapi ya gimana lagi, ini adalah satu-satunya waktu dimana (saya yang enggak punya cuti ini) kami sekeluarga bisa libur panjang. Jadi seperti liburan ke Sydney tepat satu tahun yang lalu, kembali kami sekeluarga antre di check-in counter Bandara Soekarno Hatta.

"Kita naik KLM sekarang? KLM itu singkatan apa sih? Kok kita naik KLM? *anak AirAsia sejati!" saya diberondong pertanyaan oleh kedua Kiddos setibanya di bandara. Saya jawab aja, kalau tiket KLM harganya sama dengan tiket Air Asia, karena itu saya membeli tiket KLM. Tidak lupa saya tambahkan, "Nanti Kakak ama Dede bisa nonton film, main games, kaya waktu kita naik Garuda ke Hong Kong!". Mata mereka pun berbinar-binar:D

Kami sudah web check-in, jadi kami antre di counter drop baggage yang memang khusus untuk mereka yang sudah online check-in. Walaupun pesawat kami jam 19.20, konter check-in sudah dibuka sejak jam 15.30! Setelah 1 jam antre, kami dipersilakan untuk memasukan bagasi, numpang di business class karena penumpangnya sudah selesai check-in semua.

Udah follow IG @tesyasblog?
Kami upload video #JPFamTrip loh di sana
Baca Selanjutnya...

Itinerary Liburan Musim Dingin ke Jepang


Menjelang liburan akhir tahun kali ini, hectic banget deh. Satu minggu sebelum libur, tiba-tiba diminta test toefl, jadi waktu yang harusnya menyelesaikan itinerary, dipakai untuk belajar. Kemudian masuk email dari editor tersayang, naskah yang puluhan halaman untuk buku cerita keliling dunia dengan anak harus dipangkas habis. Ok, waktu untuk update itinerary kembali hilang.

H-1 menuju libur panjang, mr.husband entah maksudnya bertanya atau nyindir mengirimkan pesan via WA, "Itinerary ke Jepang, ada perubahan lagi enggak? Tolong di email ya". Glek! Saya mengirimkan email dengan pesan, "Belum selesai juga nih itinerary Jepang terutama di Kyoto, tolong terusin donk!" *yang mana tentunya mr.husband tidak juga menyelesaikan itinerary tersebut hahaha..

Today, Insya Alloh kami akan berangkat ke Kuala Lumpur dan kemudian besok siang kami melanjutkan flight ke Haneda. Karena jadwal pesawat hari ini masih malam nanti, saya punya waktu untuk posting mengenai itinerary liburan musim dingin ke Jepang versi kami.



A glimpse of Haneda Airport in a winter morning
Baca Selanjutnya...

Memilih Ski Resort Yang Kids Friendly di Jepang


Salah satu destinasi utama di dalam itinerary liburan musim dingin ke Jepang versi kami adalah bermain di Ski Resort. Tentunya kami enggak akan snowboarding ataupun main ski, lah... wong enggak bisa!:D Jadi, ketika riset mencari ski resort di Jepang di daerah Yuzawa, fokus saya adalah browsing tempat yang memiliki snow kids park.

Saya tidak tahu apakah nanti mr.husband akan tergoda untuk belajar main ski, yang jelas saya sih cukup bermain papan luncur (sleed) aja sama Kiddos. Cupu ya! 

Kami memilih area Niigata Prefecture karena hanya membutuhkan waktu 75 menit dari Tokyo dengan Shinkansen. Jadi kami bisa main seharian dan kembali ke Tokyo. Pilihan kami mengerucut pada empat tempat di bawah ini. Yuk diintip, siapa tau ada juga yang sedang mencari ski resort yang ramah anak di Jepang.


1. Gala Yuzawa

Merupakan satu-satunya ski resort yang begitu keluar dari stasiun kereta langsung ke tempat penyewaan perlengkapan ski, baju, etc dan locker ganti baju. Keren banget kan?

Sumber foto: website Gala Yuzawa

Baca Selanjutnya...

Tokyo With Kids: 5 Museum Gratis Yang Wajib Dikunjungi


Banyak orang bilang bahwa segalanya di Tokyo itu mahal... Iya memang betul! Mungkin kalau makanan ya relatif, tinggal disiasati aja makan sesuai budget. Tapi satu hal penting lainnya misalnya transportasi (walaupun naik kereta), itu berasa banget mahalnya *apalagi dikali empat:D
Ya udah, karena biaya transport memang harus dibayar, saya bertekad untuk mengunjungi museum yang gratis di Tokyo. Emang ada yang gratis selain mengunjungi kuil? Hasil penelusuran saya di laman google menemukan museum yang cocok untuk anak, dengan tiket masuk yang gratis!

Kami sangat menikmati kunjungan ke Australian National Maritime Museum, Melbourne Museum dan Sydney Powerhouse Museum ketika liburan ke Australia. Sekarang kami ingin tahu sekeren apa sih museum di Jepang? Berikut 5 pilihan kami, yang masuk ke itinerary kami adalah nomor 1 dan 4.


1. Tokyo Water Science Museum

Aqualab di Tokyo Water Science Museum
Source: mizunokagaku

Museum ini mengajarkan kita darimana air berasal, what path it takes hingga bagaimana air akhirnya bisa kita pakai sehari-hari. Anak-anak dapat mencoba berbagai waterworks yang ada di dalamnya.

Lokasi: Odaiba, stasiun terdekat Kokusai Tenjijo Seimon.
Tiket masuk: Free
Catatan: Tutup setiap hari Senin, dan pada tanggal 28 Des-4 Jan.
Getting there: Dari Shimbashi Station Tokyo, naik Yurikamome line menuju Odaiba.
Tip: Belilah Yurikamome One Day Pass jika berencana mengunjungi berbagai tempat di Odaiba. Harganya JPY820 untuk dewasa dan JPY410 untuk anak.

Baca Selanjutnya...

Pakaian Musim Dingin Untuk Anak di Uniqlo


Tidak seperti minimnya persiapan untuk mengajukan visa ke jepang, saya niat bener dalam hal mencari pakaian musim dingin untuk anak. Udah baca beberapa blog tentang toko perlengkapan musim dingin di Jakarta. Salah satu yang paling beken adalah Toko Djohan di Mangga Dua. Bahkan lokasi toko penjual pakaian dingin di Pasar Baru pun sudah saya tanyakan kepada teman yang hafal daerah tersebut. 

Namun akhirnya saya hanya pergi ke satu toko (brand-nya satu tapi cabang yang kami kunjungi banyak sih..), dan semua yang kami butuhkan ada di sana. Yup, it was Uniqlo. Saya hanya pernah mampir ke Uniqlo di KLCC Kuala Lumpur, tidak pernah sekalipun masuk ke toko Uniqlo di Jakarta. Persiapan pakaian untuk our family winter holiday ini telah membawa saya berkenalan dengan Uniqlo.

Toko Uniqlo di Lotte World, Jakarta


Baca Selanjutnya...

Mengajukan Visa Ke Jepang Untuk Anak: The Do's and Don'ts


Sore sebelum pulang kantor, saya mengirimkan whatsapp kepada mr.husband, "Aku bisa ke kedutaan besok pagi". Hebohlah kami malam itu: foto untuk aplikasi visa dan fotocopy dokumen. Untungnya mr.husband yang rajin sudah mengisi form aplikasi pengajuan visa untuk kami berempat.

Sebelum tidur, ia menunjukan dokumen-dokumen kepada saya. Dalam keadaan setengah sadar, saya jawab "iya" aja. Besok paginya di kantor, saya panik, dokumen belum disusun rapih. Karena ternyata dokumen wajib diurutkan. Jadilah pagi-pagi saya menyusun dokumen seperti dulu ketika merapikan working paper untuk audit report. Hahaha..


Visa application form yang belum saya beri foto


Memang kesalahan saya sih, enggak pernah baca-baca website Kedubes Jepang ataupun tulisan di travelblog mengenai pengajuan visa Jepang. Mau gimana... saya paling males ngajuin visa! Haduh... jangan ditiru!

Jadi, pagi itu saya baca blognya Bubu, dan whatsapp Bubu dan @alencantiek menanyakan dokumen apa aja yang saya masih ragu untuk di submit atau enggak. Thank you ya Bubu dan @alencantiek!
Baca Selanjutnya...

Mencari Penginapan di Dekat Bandara Haneda Tokyo


Penerbangan Air Asia dari Kuala Lumpur menuju Tokyo (Haneda Airport) berangkat sore hari dari bandara KLIA 2. Dengan waktu tempuh sekitar 7 jam, jadwal pesawat tiba di Haneda Airport adalah pukul 11 malam. Belum lagi kami harus spare waktu untuk imigrasi, ambil bagasi, dan the unexpected things. Maklum, traveling dengan kedua Kiddos itu, ya pasti ada aja deh:p

Dengan bantuan HyperDia, kami mendapatkan informasi mengenai ketersediaan kereta malam menuju apartemen yang kami sewa di daerah Yoyogi. Namun, saya kok khawatir ya kami akan ketinggalan kereta malam, dan harus menunggu di salah satu stasiun hingga kereta pagi sekitar jam 5.30 mulai beroperasi?


Route yang dikeluarkan oleh HyperDia

Opsi yang kami miliki mengerucut pada tiga hal: 1) Mencoba naik kereta langsung ke apartemen, 2) Menginap di bandara Haneda, atau 3) Menginap di hotel dekat bandara Haneda. Sebetulnya ada opsi ke-4 yaitu naik taksi dari Bandara Haneda ke Yoyogi. Namun ongkosnya sekitar JPY8,000. Wew, mahal betuuul!

Baca Selanjutnya...

Liburan ke Jepang Di Bulan Desember: Our First Winter Holiday


Jadi... ini adalah tulisan pertama di tesyaskinderen tentang Jepang, yang saya tulis sendiri. Sebelumnya sudah tayang tulisan tentang liburan ke Jepang, yang merupakan guestpost dari @alencantiek.

Hubungan saya pribadi dengan Jepang sudah terbentuk sejak kecil. Papap saya dulu pernah mengikuti pelatihan di Jepang. Bahkan beliau bisa bicara bahasa Jepang. Dari beliau lah saya berkenalan dengan Jepang.

Umur 13 tahun, ketika duduk di kelas 2 SMP (atas saran Papap), saya mengikuti seleksi pertukaran pelajar dari Bandung ke Hamamatsu-Jepang. Alhamdulillah lolos, saya tinggal di keluarga Jepang selama 2 minggu. Belajar hidup sebagai orang Jepang, sekolah di SMP Jepang untuk beberapa hari. I loved it! 

Saya pergi bersama sekitar 20 orang perwakilan pelajar SMP dan SMA dari Bandung. Very excited karena itu adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri.

Foto jadul, ketika kami bermain di pantai di Jepang. Percayalah, ini bukan di Pantai Pangandaran:D


Setelah 25 tahun, akhirnya ada jalan juga saya kembali ke Jepang. Bahkan with my loved ones: mr.husband dan Kiddos. Kok saya deg2an gini sih memulai nulis post ini?:D

Baca Selanjutnya...

Naik Taksi Uber dari Changi Airport


Namanya juga tiket promo Jetstar, hari Jumat malam pula dari Jakarta ke Singapura. Udah pasti jam-nya enggak bersahabat, dalam arti: kami tiba malam hari saat MRT sudah tidak beroperasi.

Saya pergi berdua dengan mr.husband. Kami weekend getaway di Singapura bersama dengan Yunus, Nadey and their princess Biyan. Karena sebelumnya saya dan Nadey sudah pernah tidur di bandara Changi, kali ini kami memilih naik taksi menuju hotel yang sudah kami pesan. 

Kapok ah kedinginan di Bandara Changi. Hahaha!

Tiba sekitar jam 12 malam di Terminal 1 Changi


Dari Jakarta, kami sudah bertekad ingin mencoba naik Taksi Uber dari Changi ke hotel kami di daerah Aljunied. It was our first time using Uber taxi in Singapore!
Baca Selanjutnya...

Our Last Day at Club Med Bali


Liburan kami di Club Med Bali, terasa sangat singkat! Tiba-tiba aja udah hari ketiga, saatnya kami pulang ke Jakarta. Karena jam check-out adalah pukul 11 siang, kami santai-santai saja pagi itu.

Setelah makan pagi, kami jalan-jalan ke pantai. Rupanya air di sekitar pantai masih surut, Kiddos yang awalnya minta berenang di pantai mengurungkan niat. Dan mereka akhirnya kembali berenang di main pool

Pemandangan pantai di pagi hari, sepi banget ya
Baca Selanjutnya...

Hari Kedua di Club Med Bali: Dari Kids Club Hingga Zen Pool


"Hari ini aku mau ikut Kids Club dari pagi sampai sore ya Bun" begitu request Kiddos#1 ketika ia bangun pagi. Selagi ia mandi pagi, saya pun memasukan baju renang, baju ganti, topi, sunblock dan botol minum ke dalam tas Kiddos#1. Barang-barang tersebut wajib dibawa jika anak akan dititipkan ke Kids Club.

Setelah makan pagi, kami pun mengantarkannya ke Kids Club. Kids Club buka jam 08.30, acara pagi itu diawali dengan bermain badminton. "The kids are already at badminton area" kata GO* kepada kami. Wah, ternyata kami terlambat! 

Jadilah kami langsung menyusul ke Sport Center. Sebelum meninggalkan Kids Club, Kiddos#1 laporan dulu kepada GO yang ada di sana, "I am good at badminton!" 

*GO adalah singkatan dari Gentil Organisateur, mereka melayani dan menemani tamu Club Med (tamu disebut GM atau Gentil Membre). GO produces moments of happiness, kindness, friendlinnes and humour.

Playing badminton at Sport Center
Baca Selanjutnya...

Our First Day at Club Med Bali


Live Blogging from Club Med Bali


Sebelum memulai aktivitas hari kedua di Club Med Bali, saya mau cerita dulu keseruan hari pertama kami menginap di sini. Dari sejak pertama menjejakan kaki di Club Med sekitar jam 9 pagi, kami terus menikmati semua aktivitas yang ada di Club Med hingga jam 10 malam!

This was our backyard at Club Med: The Beach!
Baca Selanjutnya...

Museum Geologi Bandung: Tempat Yang Wajib Dikunjungi Di Bandung


Saya tidak ingat kapan terakhir kali berkunjung ke Museum Geologi Bandung, yang pasti our Kiddos sangat terkesan dengan kunjungan pertama mereka (saat itu diantar Papap dan Ma Iyang nya), dan selalu minta balik lagi.

Hal yang paling disukai kedua Kiddos adalah patung Dinosaurus, dan permintaan mereka makin kencang setelah menonton film Jurrasic World hehe.. Jadilah hari Sabtu siang, kami mengunjungi Museum Geologi Bandung.

Museum yang berlokasi tidak jauh dari Gedung Sate

Baca Selanjutnya...

Guestpost: Liburan Keluarga ke Singapura 4 Hari 3 Malam



Travel begins with a dream. 

Satu demi satu, Alhamdulillah impian jalan-jalan saya terpenuhi, bahkan setelah memiliki keluarga. Sebagai ungkapan rasa syukur, saya menulis dan sharing cerita di kedua blog kami: tesyasblog dan tesyaskinderen, dengan harapan bisa membantu keluarga Indonesia (atau bahkan mereka yang ada di luar Indonesia) mewujudkan their travel dreams.

I was very happy when I received email from Puspa, pembaca blog yang mengirimkan cerita mengenai perjalanan keluarga ke Singapura. Yuk baca cerita Puspa yang berlibur selama 4 hari 3 malam di Singapura. 

Thanks a lot Puspa for sharing :)


A Guespost by Puspa Dewi

Setelah tiket pesawat ke Singapura dan tiket masuk USS confirm, saya menghubungi mbak Tesya untuk minta masukan atas my itinerary. Ini perjalanan pertama saya dengan dua anak yang berusia 8 dan 3 tahun. Itinerary saya buat santai. Kalo si kecil kepanasan dan cape, bakalan rempong deh! 

Hotel sudah booking di Park View Beach Road yang lokasinya hanya 5 menit   jalan kaki ke MRT Bugis (FYI, Park View Hotel ini lokasinya satu deret dengan 85 Beach Hotel dan Marrison Hotel).  Halte bus berada tepat di depan dan di seberang hotel (Shaw Tower). Jadi sangat memudahkan kami untuk bepergian dengan bus, sekaligus menghemat tenaga karena tidak perlu jalan terlalu jauh. 


Di sekitar hotel banyak terdapat cafe dan restaurant

Baca Selanjutnya...

Sari Ater Camping Park, Memilih Tenda Yang Sesuai


Ketika diminta menjadi EO acara camping glamping untuk teman-teman di kantor lama, saya langsung mengusulkan Sari Ater Camping Park, tempat yang cocok untuk glamping (glamorous camping) bersama keluarga.  

Saya membuat pemesanan via telepon setelah mempelajari tipe dan harga yang ada di website Sari Ater. Pilihan pun jatuh pada tipe Rusa. Sayangnya, tenda yang kami butuhkan tidak tersedia.  

"Tenda tipe Rusa dan Landak sama Bu fasilitasnya, hanya saja lokasinya berbeda" begitu penjelasan staff hotel di ujung telepon mencoba meyakinkan saya. 

Sebetulnya agak ragu, karena foto yang ada di website memperlihatkan adanya perbedaan ranjang antara tenda tipe Rusa dan tipe Landak. Namun karena hanya tersedia tipe Landak, saya pun pasrah memesan 6 tenda.


Lokasi tenda berbeda sesuai dengan tipe yang dipilih


Tiba di area Sari Ater Camping Park, saya bersyukur telah memilih tenda tipe Landak. Selain lebih murah, ternyata memang betul fasilitasnya sama persis.

Baca Selanjutnya...

Taman Fitness di Ancol: Bermain Sambil Olahraga


Ketika melakukan coastal walk dari pantai Coogee ke Bondi di Sydney, saya melihat di sepanjang jalan tersedia alat fitness yang dapat dicoba secara gratis, then I wondered, coba di Indonesia ada ini...

Alhamdulillah, sekarang sudah ada taman fitness di Bandung, sayangnya kami belum pernah mampir. Tanpa disengaja, taman fitness yang pertama saya nikmati di Indonesia adalah di Ancol.

Pagi itu saya ada acara kantor, sebagai orang pinggiran Jakarta, kami pun pergi pagi untuk menghindari macet. Setelah membayar tiket mobil masuk Ancol Rp 20.000 (tiket masuk per orang gratis, disediakan oleh Bandar Djakarta, karena acara lunch kami di sana), kami melihat dari kaca mobil adanya sebuah taman fitness.

Setelah parkir mobil, kami berjalan menuju taman fitness di Ancol.

Ancol yang lengang di pagi hari
Baca Selanjutnya...

Club Med Bali: Untuk Liburan Keluarga Yang Sempurna


Kalau ada yang mengajak saya untuk mengunjungi Bali, entah kenapa yang saya pikirkan pertama kali adalah: macet! Mungkin saya trauma dengan kemacetan yang saya alami di daerah Legian dan Seminyak dari beberapa kali business trip ke Bali.

Pada saat merencanakan liburan keluarga ke Bali pun saya selalu berusaha menghindari keramaian. Misalnya kami melipir ke Amed, sekitar 2-3 jam roadtrip dari Denpasar, agar mendapatkan suasana liburan yang tenang dan damai.

Alternatif lain adalah untuk menginap di sebuah resort dan leha-leha aja di dalam resort menikmati family time dan semua fasilitas yang ada. Apalagi kalau tidak perlu keluar dari resort untuk mencari makan.

Club Med Bali adalah sebuah all inclusive resort. Artinya harga kamar yang ditawarkan sudah termasuk makan tiga kali sehari, snack dan minum 24 jam. WOW... perfect for a family holiday!

Club Med memiliki banyak spot untuk leha-leha bersama keluarga seperti ini.
Foto dari website Club Med

Baca Selanjutnya...

Cara Mencari Rute Bus di Singapura Step by Step


Salah satu alasan menjadikan Singapura sebagai negara pertama yang dikunjungi oleh keluarga Indonesia untuk "pengalaman liburan keluar negeri" adalah karena sistem transportasi yang sangat baik. Mass Rapid Transit (MRT) memang reliable dan nyaman, membuat siapapun bisa menjadi independent traveler di Singapura.

Tapi MRT juga bisa lelah loh...

Suatu hari, pembaca blog tesyaskinderen yang tengah berlibur ke Singapura bersama keluarga, Mas Adit, mengirimkam pesan melalui WA, "Mba, MRT-nya ada gangguan, kalau naik bus kembali ke hotel naik nomor berapa ya?"

Saya lebih suka naik bus di Singapura karena tiga alasan: 1) Jalan kaki lebih dekat, 2) Lebih Murah dari MRT dan 3) Banyak yang bisa dilihat.

Apalagi kalau duduk di bus lantai 2, pemandangan-nya lebih seru!
Baca Selanjutnya...

Itinerary Liburan Hemat Dengan Keluarga di Singapura


Pening melihat tingginya kurs SGD terhadap rupiah sekarang, namun tiket di Singapura sudah di tangan? Tenang aja, because you are not alone.

Saya menerima email dari salah satu pembaca yang meminta saran, "Mba, dollar nya lagi tinggi banget, apa aku batalin aja ya ke Singapura? Tapi sayang tiket pesawatnya..."  

Biaya liburan ke Singapura dengan keluarga melambung tinggi, bukan tidak mungkin biaya harian yang harus dikeluarkan sama dengan liburan ke Australia. Perbedaan signifikan pada harga tiket pesawat dan visa.

Salah satu cara untuk menghemat bujet liburan adalah dengan mengunjungi tempat wisata gratis di Singapura.  

Teman-teman juga bisa mendapatkan informasi mengenai panduan wisata di Singapura pada Blog Traveloka.

Menikmati sunset di Marina Barrage, salah satu hal yang bisa dilakukan tanpa biaya di Singapura

Baca Selanjutnya...

Pantai Pandawa: Pantai Untuk Keluarga di Bali


Saya pertama kali mengunjungi Pantai Pandawa Bali sekitar 2 tahun yang lalu, on a business trip. Saat itu yang saya pikirkan hanya satu "Pengen banget bawa Kiddos ke pantai Pandawa!"

Pantai yang bersih, laut yang tenang dan aktivitas canoeing membuat saya menobatkan pantai ini sebagai pantai yang paling kids friendly di Bali.

Setidaknya saat itu, sewaktu pantai Pandawa tidak seramai sekarang...

Sisi kiri pantai Pandawa yang lebih sepi di banding sisi kanan
Baca Selanjutnya...

Transit di KLIA2 Airport Malaysia : Things You Should Know


Tahun 2015 ini, sudah dua kali kami berkunjung ke KLIA2 Airport, bandara yang menggantikan LCCT (Low Cost Carrier Terminal). KLIA2 jauh lebih besar dan modern dari LCCT, namun persamaannya adalah: sama-sama markas besarnya our favorite airline: Air Asia.

Kiddos number 2 and Air Asia at KLIA2


Jika ini kali pertama Anda transit di KLIA2, ataupun memang tujuan akhir berlibur bersama keluarga adalah ke Kuala Lumpur, saya akan share hal-hal yang harus diketahui mengenai KLIA2 airport.

Baca Selanjutnya...

Wenworth Falls, Wisata Gratis di Blue Mountains


Salah satu alasan kenapa kami sangat menyukai Australia adalah karena mereka memiliki National Parks yang indah. Begitu juga di Blue Mountains, yang dapat ditempuh sekitar 2 jam dari kota Sydney.

Kami sempatkan mengunjungi Wenworth Falls, sebuah air terjun di kawasan Blue Mountains National Park. Tempat ini bisa dikunjungi secara gratis, asyik!

Selamat datang di Blue Mountains National Park
Baca Selanjutnya...

Transit di Kuala Terengganu


Bingung. Itu yang saya rasakan ketika merencanakan liburan ke Pulau Redang Malaysia. Kami sudah memesan tiket pesawat, namun resort yang kami pilih yaitu Wisana Village tidak available pada tanggal yang kami butuhkan. Akhirnya, kami harus menginap semalam di Kuala Terengganu, karena baru keesokan harinya kamar Wisana Village tersedia.

"Kita ngapain ya di Kuala Terengganu?" kami membahas di group whatsapp. Untuk liburan keluarga kali ini, kami pergi bersama @diniros, sahabat sekaligus our family travel partner.

Akhirnya selain Masjid Kristal yang memang terkenal, kami putuskan akan mengunjungi Taman Tamadun Islam dan mencoba makanan khas Kuala Terengganu yaitu Keropok Lekor. 

A glimpse of Kuala Terengganu at sunset
Baca Selanjutnya...

Liburan ke Pulau Redang Malaysia


"Mau ke Pulau Redang" jawab saya setiap kali ditanya pergi kemana long weekend 17 Agustus yang lalu? Dan selalu komentar atau pertanyaan yang saya terima sama, "Rendang?" (Eh iya... ada juga yang bertanya apakah liburan ke Komodo belum cukup? *jleb!!).

Liburan keluarga ke Pulau Redang yang terletak di dekat kota Kuala Terengganu Malaysia, belum terlalu umum khususnya untuk warga Pulau Jawa. Tapi jangan salah, Pulau Redang adalah salah satu destinasi favorit warga Medan.

"Ibu kalau suka snorkeling cobain deh ke Pulau Redang di Malaysia" begitu nasihat teman kantor di Medan, Bapak Hermawan. Saya pun kemudian browsing dan jatuh cinta pada klik pertama.
  

Celebrating Indonesia's Independence Day at Redang Island

Baca Selanjutnya...

Liburan ke Komodo Day 3: Dari Pulau Komodo ke Gili Lawa


Yah beginilah kalau liburan sudah usai dan kembali ngantor. Menulis blog agak tersendat, tidak selancar saat liburan:p Ditambah lagi deadline mengirimkan naskah buku Family Backpacking seri berikutnya yang belum kunjung rampung *nangisdipojokan! 

Tapi, saya sangat bersemangat menulis another Komodo with kids posts. Apalagi cerita di hari ketiga yang seru banget. So please sit back, and enjoy our pictures and stories. 


20 Juli 2015

"Ayo bangun!" saya membuka pintu kamar dan mencoba membangunkan mr.husband dan kedua Kiddos sekitar jam 6.30 pagi. Saya sudah bangun satu jam sebelumnya, saat pak captain bersiap meninggalkan Pulau Kambing (tempat kami bermalam di tengah laut) dan mengemudi menuju Pulau Komodo.

Pagi itu ombak cukup kencang, saya berkali-kali memegang erat laptop yang saya ditaruh di atas meja. Khawatir laptop akan jatuh karena goncangan di kapal.

Ketika Kiddos terbangun, kami sudah parkir di dermaga Pulau Komodo
Baca Selanjutnya...

Liburan ke Komodo Day 5: Rebutan Tiket Pesawat Dari Labuan Bajo ke Bali


Live blogging from Bali


"We are flying to Bali just one minute before Komodo Airport was closed" pengumuman dari Pak Pilot membuat kami kembali bersyukur sudah berada di pesawat Garuda Explorer dari Labuan Bajo ke Bali.

Lihat boarding time nya jam 12.45. Kami naik pesawat
yang gagal berangkat siang. Banyak penumpang yang tidak
bisa dihubungi


Saya jadi ingat ketika beberapa hari sebelum berangkat ke Labuan Bajo. Sayalah yang paling khawatir pesawat kami di cancel karena Gunung Raung. Namun semua peserta yakin berangkat. Bahkan mr.husband berkata, "Udah kita pergi aja dulu, pulangnya lihat nanti."

Baca Selanjutnya...

Liburan ke Komodo Day 2: Merinding Melihat Ribuan Kalong


Live Blogging from Labuan Bajo

Saya bingung mencari judul yang pas untuk cerita hari kedua rangkaian liburan kami di Pulau Komodo. Tapi kemudian saya ingin highlight hal yang paling menakjubkan yang kami lihat hari itu. Walaupun kami sempat bertemu tiga ekor komodo di Loh Buaya, ternyata yang paling amazing adalah ketika sore berganti malam dan kami melihat ribuan kalong keluar dari rawa. Asli loh, RIBUAN kalong! Subhanalloh…

Saat itu juga saya nobatkan liburan keluarga kami ke Komodo ini sebagai liburan terbaik yang pernah kami alami sekeluarga.

This is "a must do" once in your life
Baca Selanjutnya...

Liburan Keluarga ke Pulau Komodo Day 1: Mendadak Transit di Bali



Live blogging from Legian


Pulau Komodo adalah salah satu mr.husband's dream destination. Ia sudah mencanangkan untuk berangkat bersama group trip organizer @ibupenyu dari sekitar 2 tahun yang lalu.

Namun istrinya (baca: sayah!) selalu belok haluan. Bulan Mei 2014 yang seyogyanya kami ke Komodo, eeeh saya malah beli tiket untuk melihat festival Vivid Sydney:p Kemudian bulan Mei tahun berikutnya, saya malah beli tiket ke Perth. Ooh I am sorry, Darling!

Akhirnya, tahun lalu kami sepakat untuk mengisi libur lebaran tahun 2015 dengan mengunjungi Pulau Komodo with our Kiddos.

Check in di Terminal 3
Baca Selanjutnya...

Staycation di Swiss-Belinn Kemayoran, Jakarta

Setelah berhasil menukarkan point Garuda Miles menjadi sebuah voucher hotel Swiss-Belinn Kemayoran, pada hari H kami tiba di hotel sekitar jam 1 siang. Sebelumnya saya memang sudah request untuk bisa early check-in

Sesungguhnya saya baru tau ada Swiss-Belinn di Kemayoran, lumayan banget kalau ada yang mencari hotel di sekitar Ancol, hotel ini merupakan salah satu alternatif yang terjangkau. Lokasinya pun asyik: di depan Pekan Raya Jakarta dan tidak jauh dari pintu tol Kemayoran.

Lobby hotel yang kecil, namun tertata apik
Baca Selanjutnya...

Redeem Garuda Miles Untuk Menginap Gratis

Seringkali saya tergoda membuka website Garuda Miles (atau dulu namanya GFF), untuk memeriksa saldo keanggotaan saya, atau sekedar ingin tau lagi ada promo apa. Apalagi jika saldo sudah mulai di atas 7.000 points, siap-siap deh redeem Garuda Miles.

Seperti satu bulan ini, saya mulai galau antara redeem Garuda Miles untuk tiket pesawat ke Solo (for another mommies day out trip) atau godaan menginap gratis di Swiss-Belinn Kemayoran, Jakarta. 

Karena kebetulan ada undangan buka puasa di Kelapa Gading dan paginya kami harus berburu sepatu katak untuk Kiddos dalam rangka persiapan ke Pulau Komodo, akhirnya saya putuskan redeem Garuda Miles untuk menginap gratis.

Lagi promo tukar point hingga 25%

Baca Selanjutnya...

Variety Playground at Lake Macquarie

Salah satu cara kami menghemat biaya ketika liburan ke luar negeri, adalah dengan mengunjungi berbagai playground yang tersedia gratis. Setiap melihat playground yang bagus, dibuat sangat serius, dan tidak perlu membayar, nah disitulah saya merasa sedih:p Bisa dihitung dengan jari playground yang lengkap, terawat dan gratis di kota besar di Indonesia.

Karena itu saya selalu setuju jika mr.husband mengajukan rencana untuk roadtrip. Itu artinya kami dapat dengan mudah mengakses playground yang gratis. Kuncinya, kita harus rajin googling untuk menentukan harus berkunjung ke playground yang mana.

Ketika melakukan rodtrip dari Sydney ke Newcastle, kami pun mampir ke Variety Playground yang terletak di sebuah kota bernama Lake Macquarie. Nama dari kota ini diambil dari sebuah danau yang berlokasi tidak jauh dari Variety Playground.

So far, ini adalah playground terbaik versi saya
Baca Selanjutnya...

Mengunjungi Candi Cangkuang

"Ini belok kiri ke Candi Cangkuang" mr.husband yang tengah nyupir berkata kepada saya. "Ooh, ya udah kita ke sana dulu aja, kan belum bisa check-in di Sumber Alam" saya menimpali. Di Perjalanan saya memang googling mencari tempat singgah sebelum kami tiba di Garut. Candi Cangkuang adalah salah satunya.

Saya pernah berkunjung sekali (mungkin sekitar 10 tahun yang lalu), dan masih ingat bahwa untuk mencapai candi, saat itu saya harus menyeberangi danau (atau dalam bahasa Sunda: situ) dengan perahu. Dalam hati saya berpikir, pasti kedua Kiddos akan suka. 

"Kita ke Candi Cangkuang dulu ya" kata saya kepada mereka. Kiddos#2 menjawab, "Wow kita ke temple. Ada Temple Run enggak disana? tanyanya seraya menyebutkan nama salah satu game favoritnya:D

Foto dulu di pintu masuk kawasan Candi Cangkuang
Baca Selanjutnya...

Liburan Keluarga ke Garut

Saya terakhir kali ke Garut saat hamil Kiddos#1, yang artinya 8 tahun yang lalu. Sebetulnya saya ini punya hubungan khusus dengan Garut. Kakek dan Nenek saya adalah orang Garut yang tinggal di Bandung. Waktu tempuh kedua kota ini sekitar 1-1,5 jam saja.

Sewaktu kecil, sering banget saya ke Garut. Mudik pas lebaran pun kami ke Garut. Kemudian kemacetan di Nagrek membuat saya trauma. Saya melihat bagaimana truk-truk harus ditahan dengan batu karena mereka tidak kuat naik di tanjakan nagreg. Sementara mobil saya di belakang truk itu, serem!

Entah berapa kali saya tolak request mr.husband untuk menginap di Cipanas Garut. But this time saya butuh refreshing, I really needed one. Aah lebay! Jadilah saya "iya"-kan ajakan mr.husband ke Garut, karena saya gagal mendapatkan hotel di Puncak.

Kembali ke Kampung Sumber Alam
Baca Selanjutnya...

Family Traveling Sharing di Pecha Kucha Night Jakarta Vol.22

Sewaktu mendapatkan email dari panitia Pecha Kucha Night Jakarta untuk Vol.22, saya terus terang baru kali itu mendengan apa itu Pecha Kucha Night. Karena pada tanggal yang diminta saya available, saya menjawab iya bisa, karena vol.22 ini khusus cerita tentang traveling. Saya pikir why not?

Saya kemudian melihat video youtube Pecha Kucha volume sebelumnya. Aiiiih, langsung minder, keren-keren banget! Jadi, pembicara hanya boleh membuat 20 slides, dimana satu slide dipresentasikan selama 20 detik. Seru kan? Iya seru, dan menegangkan!



Tapi tentunya seneng banget bisa menjadi salah satu pembicara dengan topik Family Traveling. Da aku mah apa atuh, ibu-ibu kantoran ini jadi pembicara di antara para narasumber yang keren-keren... Salah satunya ada akun twitter @kartupos aka Kenny yang cerita tentang bagaimana passion nya bisa berakhir menjadi business.
Baca Selanjutnya...

Keraton Kasepuhan Cirebon

"Emangnya kalau bawa anak ke Cirebon, bisa kemana aja sih?" Hmm, masih ragu untuk merencanakan liburan keluarga ke Cirebon? 

Awalnya niat kami memang hanya ingin mencicipi berbagai wisata kuliner khas Cirebon. Namun hari Minggu pagi setelah check-out dari Swisbel-Hotel, kami mengajak Kiddos mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon.

Udara pagi itu mendung, sehingga nyaman untuk menjelajah keraton yang 70% nya merupakan area outdoor.


Di gapura memasuki Keraton Kasepuhan

Baca Selanjutnya...

Bandros: Keliling Bandung Dengan Cara Unik


Udah lama banget pengen ajak Kiddos naik Bandros, singkatan dari Bandung Tour On Bus, yaitu bus dua tingkat yang disediakan Pemerintah Kota Bandung untuk warga dan wisatawan. Tapi membaca berita bahwa antre banget naiknya, hati pun ciut. Menyerah sebelum bertanding #apaseh.

Sampai suatu saat datanglah undangan untuk reuni para penerima fellowship dari Singapore International Foundation di Bandung. Salah satu peserta adalah Kang Ridwan Kamil (beliau angkatan 94, saya '98, namun yang pasti kami beda nasib:D).

"Mas Iwan, ada acara naik Bandros donk", saya mengirimkan pesan melalui WA kepada ketua panitia. Diskusi pun mengalir dari mulai apa sih itu Bandros, hingga tawaran dari salah satu panitia inti Kang Elpi, "Mau cheese Bandros atau yang rasa balado?" Yang pasti rasa bandros terlihat dari warnanya. Kuning untuk cheese dan merah untuk balado.

Kiddos#2 with Teh Shafa, we got a Cheese Bandros:)

Baca Selanjutnya...