Cara Naik Kereta dari Haneda Airport ke Tokyo Dengan JR Pass


Live blogging from Kyoto:)


Setelah membeli JR Pass (yang menurut saya mahal itu), saya dan mr.husband melakukan segala daya upaya agar JR Pass dapat kami maksimalkan di Tokyo. Males kan, udah beli JR Pass, tapi masih banyak keluar uang untuk transport?

Ternyata, dari Haneda Airport ke Tokyo, kita bisa menggunakan JR Pass untuk naik Tokyo Monorail secara gratis! Masalahnya cuma satu, kantor JR Pass baru buka jam 07.45 dan tutup jam 18.00, sedangkan pesawat Air Asia kami tiba jam 11 malam (: Karena itu mr.husband rela menginap di bandara, agar bisa ontime mengantre di kantor JR Pass.

Baca: MyStays Haneda Review: Pilihan Hotel Dekat Bandara Haneda

Kantor JR Pass di lantai 2, bandara Haneda.

Aktivasi JR Pass di Bandara Haneda

"Tuh Bapap Ne!" Kiddos teriak kegirangan melihat Bapap-nya lagi setelah satu malam terpisah. Mr.husband tengah berdiri dengan 4 orang wisatawan yang lain. "Tadi aku ke toilet, pas balik udah ramai di sini" ia menjelaskan. Tapi ok lah kalau hanya antre 4-5 orang aja sih.

Jam 7.30 semua mulai berdiri untuk antre, dan entah darimana orang-orang datang, tiba-tiba antrean mengular panjang ke belakang! 


Antrean di JR office beberapa menit setelah konter dibuka


Syukurlah kami tiba lebih awal. Jam 7.40, petugas keluar membagikan kertas seperti brosur bertuliskan JR Pass. Kami harus mengisi nama, nomor paspor, nationality dan membubuhkan tandatangan. Rupanya kertas tersebut nantinya berfungsi sebagai JR Pass (tiket kereta).

Mr.husband termasuk salah satu orang pertama yang dipersilahkan masuk ke dalam kantor JR East Travel Center. Saya dan Kiddos menunggu di luar, mereka mulai tidak sabar dan bertanya kapan kita akan pergi ke Tokyo.


Suasana di dalam kantor JR Pass, saya foto dari luar


Setelah 15 menit, mr.husband keluar dari kantor JR, dan saya protes, "Kok kamu paling lama sih keluarnya?" Ia menjawab, "Iyalah, kan yang lain sendiri atau berdua, kita berempat."

Kami berbagi koper, saya bertanggungjawab atas koper ukuran kabin dan ransel, sedangkan mr.husband memegang koper yang besar. "Yuk kita naik monorail!" ajak mr.husband yang disambut teriak kegirangan kedua Kiddos, "Asyiiik!"


Naik Tokyo Monorail Dari Bandara Haneda

Setelah melakukan observasi (baca:kami melihat turis yang sebelumnya antre bareng di kantor JR), ternyata pintu masuk bagi mereka yang memiliki JR adalah paling kiri, dan sebelum masuk stasiun Tokyo Monorail yang berada tepat di samping kantor JR itu, kami harus memperlihatkan JR pass kami kepada petugas.

Akhirnya kami pergi juga ke Tokyo;D


Kami lalu naik ke atas, dan terkagum-kagum dengan bangunan stasiun monorail di Haneda Airport. Aaah, semoga aja Jakarta segera memiliki kereta dari airport ke tengah kota. Aamiin.

Kedua Kiddos selalu memilih tangga, "Escalator itu enggak sehat!" begitu kata mereka


Tidak lama menunggu, monorail pun datang. Kami masuk dan memilih kursi yang duduknya berempat. 2 menit setelah kami duduk nyaman, Kiddos#2 teriak sambil tertawa, "Aduh, pantatku panas!" Hahahaha. Ternyata di bawah kursi kereta ada heater-nya!

Maafkan kalau kami norak, baru nemu yang kaya gini soalnya:D

Kami menikmati "our hot seats"!


Transit di Stasiun Hamamatsucho

Ketika pertama kali melihat peta jalur kereta di Tokyo, frankly speaking saya sangat khawatir apakah kami akan survive? Jadi, saat turun dari monorail di Hamamatsucho station, saya mengandalkan mr.husband aja, "Naik apa kita sekarang?" Then he led the way, as always. Saya boleh aja rajin membuat planning termasuk itinerary, tapi bagian hari H itu adalah tanggungjawab mr.husband hehehe. Bukankah memang pria jago melihat peta?

Kami berjalan santai ke arah platform untuk JR line, untungnya stasiun masih sepi di hari Sabtu pagi itu. Jadi kami bisa santai sambil melihat-lihat seperti apa sih stasiun kereta di Jepang itu. 

Pagi hari yang dingin di Tokyo


Hmmm, enggak santai juga sebenernya, karena sejurus kemudian, Kiddos#2 berkata, "Bun, aku mau pup". Baiklah, kami urungkan niat jalan ke platform kereta JR line, dan mencari toilet.

Setelah selesai, kami kembali berjalan ke arah jalur JR line dan turun ke tempat kereta api berada. Baru juga foto-foto sambil menunggu kereta, giliran Kiddos#1 yang bilang,"Bun, keretanya masih lama? Aku mau pup" Hadehh... You just have to face this reality when traveling with your kiddos:D

Jadilah saya dan Kiddos#1 naik lagi ke atas mencari toilet. Instead of mempelajari jalur kereta yang ada di Hamamatsucho Station, saya sekarang kayanya lebih ahli dalam mencari toilet:p

"Aku mau di tempat boys!" kata Kiddos#2 ketika kami sampai di toilet. Saya menunggu di luar, sambil foto-foto keadaan stasiun yang mulai ramai. Ada aja orang-orang yang lari-lari di stasiun kereta, loh.

Banyak yang membawa koper di Hamamatsucho Station

Lagi asyik foto, Kiddos#1 keluar lagi, "Bun enggak ada air". "Loh, emangnya bukan toilet duduk?" tanya saya. Di toilet pertama saya mendapatkan toilet duduk lengkap dengan air yang akan membersihkan secara otomatis. Ternyata di toilet kedua, semua toilet jongkok. Saya pun memberikan tissue basah kepada Kiddos#1.

Selesai urusan toilet untuk kedua kalinya pagi itu, kami berdua kembali turun ke platform kereta. Terlihat dari jauh Kiddos#2 sedang duduk kesal di samping koper.

"Kakak lama banget sih, keretanya udah lewat tiga kali!" protes sang adik yang menunggu lama:D Hih, sabar aja kali De!



Things to note: Dari Stasiun Hamamatsucho, naiklah kereta yang melewati penginapan Anda. Dalam posting ini, kami menceritakan bagaimana kami transfer dari Tokyo Monorail ke JR line.


Naik JR Line ke Yoyogi

Alhamdulillah rumah Tante Tari, teman saya di Tokyo, berada di dekat stasiun Yoyogi yang termasuk JR line, sehingga kami tidak perlu lagi membayar tiket untuk naik kereta.

JR train ini duduknya saling berhadapan semacam MRT di Singapura, namun bedanya kereta yang kami naiki dilengkapi dengan jok kursi yang empuk. Pagi itu kereta kosong, jadi tidak masalah walaupun kami membawa koper besar.

Kiddos terus pasang telinga terhadap pengumuman yang disampaikan dalam bahasa Jepang itu. Ia menunggu kapan stasiun Yoyogi diucapkan:D

Setibanya di Yoyogi Station, kami mengikuti arahan Tante Tari, keluar melaluli West Exit, dan berjalan melewati Family Mart. Later, Family Mart ini selalu kami kunjungi setiap kali sampai ataupun pergi melalui Yoyogi Station.

Heading to our apartment at Yoyogi
Their favourite store around Yoyogi;D
The crossing in front of Yoyogi Station West Exit


Kami tiba di apartment Tante Tari, dan kami sekeluarga langsung betah! "Kita boleh enggak disini dulu aja" pinta Kiddos sambil melihat film Ninja Go di TV. Kami istirahat dulu di apartment hingga waktu solat Dhuhur tiba, dan memulai petualangan keluarga kami di Tokyo.

"Kita mau kemana sih sekarang?" tanya Kiddos yang terlihat malas beranjak dari karpet di apartment Tante Tari yang hangat. Saya menjelaskan, "Kita mau ke museum, ketemu Asimo. Mau enggak? Terus lihat patung Gundam!" Mereka pun mengangguk dan dengan semangat memakai baju hangat dan sepatu.

We were so ready to explore Odaiba!


written on December 29, 2015 by @tesyasblog


Previous Post:

11 comments:

  1. Escalator itu ngga sehat!!! Mantab banget haha...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, jadilah kita harus naik eskalator:D

      Delete
  2. Hahaha drama kiddos pengen p*p itu mmg selalu ada ya mba, gak dimana2. Dan biasanya disaat2 yg tak terduga hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget Mbak, saat kereta mau dateng gitu kan ya?:D

      Delete
  3. Tesyaaaa......baca blogmu kayak baca novel, ngga mau berhenti. Thanks banget ya....makin bikin aku semangat nabung mau ke Jepang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thank you Mbak for your nice words:)
      Semoga lancar perjalanan ke Jepangnya ya.

      Delete
  4. Hai Tesya....akhirnya bisa juga tuh dapat tiket ke Tokyo. Mau ikutin jejakmu nginap di Yoyogi bisa ngga? Supaya dari airport ngga usah pusing lagi cari transportasi. Kasih tahu caranya bgm ya? Pesan dr air bnb atau booking.com?
    thanks ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Maureen..wah asyiknya mau ke Tokyo:)
      Yoyogi nya udah enggak disewain, yang punya udah pindah ke Amerika hehe.
      Tapi cari aja apartemen di airbnb. Kalau baru daftar dan 1st booking, pake kode voucher aku => tmeriam1 untuk dapat Rp 300 ribu diskon ya. Have fun hunting airbnb nya ya:)

      Delete
  5. Mba Tes, mau nanya dong. Mba Tesya kan menggunakan JR Pass, klo Tokyo Monorel nya tercover juga atau tidak dg JR Pass tsb? Rencananya saya menggunakan JR Pass yg 7 hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, Tokyo Monorail nya tercover, dengan syarat JR Pass nya udah aktif ya. Sementara itu jam office nya untuk aktifin JR Pass terbatas hehe..

      Delete
  6. Kita samaaaa mbak.. Utk urusan baca peta dan jalur kereta aku buta hahahah :p. Jd itu pasti urusan suami. Aku mah bikin itin nya aja.. Aku ntr aktifin jr pass br bisa pas hr ke 4 mba.. Jd 1-3 pake suica ato pasmo aja dulu. Toh cm sekitaran tokyo :D.

    ReplyDelete