Transit dan Tidur di Bandara Haneda


Live Blogging From Kyoto :)

Tepat jam 10.30 malam, Alhamdulillah pesawat AirAsiaX kami mendarat di Bandara Haneda. Perjalanan 6,5 jam dari Kuala Lumpur ke Haneda bisa dilalui kedua Kiddos dengan aman, lancar, tanpa drama. Kami langsung kagum dengan arsitektur bandara ini, ditambah lampunya yang kuning membuat suasana lebih gezellig kalau dalam bahasa Belanda. 

"Aku mau pipis dulu ah!" Kiddos#1 langsung membuat kami berhenti di toilet pertama yang kami lewati. Afterwards, kami membuka koper kecil, dan keluarlah jacket ULD yang kami beli di Uniqlo. "Aduh, ini tag-nya belum dilepas coba!" Hahaha... saya dan mr.husband menertawakan kebodohan kami sendiri lalu sibuk deh buka-buka tag harga! Sementara itu, semua orang berjalan melewati kami ke arah imigration clearance dengan terburu-buru.

Menyadari kami sudah terlambat untuk segera ke imigrasi, ya udah aja sekalian foto-foto dulu. Mr.husband juga sibuk membuat video untuk tesyasvlog. Eh, udah pada liat kan video liburan kami ke Komodo di youtube? Klik di link ini ya dan jangan lupa di like donk Kakak!


Beginilah penampakan lorong dari keluar pesawat menuju immigration clearance




Immigration Clearance di Haneda Airport

Begitu tiba di imigrasi, saya mendadak mules, antreannya mengular hingga 7 lapis! Di saat-saat seperti ini, saya pengen liburan di rumah aja.. Beneraaan! Kami mulai antre dengan pasrah, 5 menit pertama udah banyak yang mulai buka jacket, yang artinya heater bandara bekerja dengan baik.

"Kamu kepanasan enggak?" saya bertanya kepada kedua Kiddos. Mereka menjawab serentak "Iya!" dan masuklah kembali jacket ULD ke dalam tas. Rempong betul, sambil antre beres-beres jacket. Saya masih bertahan atas nama "gaya".

10 menit kemudian, saya merasa pipi memerah karena kepanasan. "Yakin nih, kamu masih mau pake jacket?" mr.husband bertanya atau ngeledek, beda tipis. Akhirnya 5 menit kemudian, saya buka jacket juga deh! 

Jadi things to learn: ketika tiba di Haneda airport, please jangan dulu pake jacket!:D 

Kiddos mulai deh tuh dari yang aman-aman, hingga berantem karena ingin jadi leader antrean di antara kami berempat. Saya dan mr.husband sibuk meminta mereka untuk enggak mengganggu Bapak di depan yang udah keliatan BT karena Kiddos berisik. Tapi if I were at Kiddos' age, mungkin saya juga akan rewel karena bosan antre.

Akhirnya setelah 30 menit, kami tiba di ujung antrean. "You have Kids, go to counter 2!" kata seorang Bapak tua yang rupanya PIC untuk bagi-bagi antrean. Namun ketika kami berjalan ke sana, ada satu counter yang kosong, sementara itu counter 2 masih panjang antre-nya. "Ne, disini aja" ajak saya kepada mr.husband sambil menunjuk counter 5. "Idih, disuruhnya ke counter 2 juga" jawab mr.husband, the mister compliance, taat dan patuh pada aturan:D

"Ya udah, aku tanya dulu ya" kata saya yang memang dasarnya enggak sabaran:p Kami pun pisah antrean. Tidak lama berdiri, saya dipanggil untuk maju. "Can I take my family?" tanya saya. "Yes, yes, where?" kata petugas, seorang pria yang saya taksir umurnya 25 tahun. Jadilah saya memanggil mr.husband untuk bergabung di counter 5. Kami diminta menyerahkan immigration cards dan passports, menempelkan sidik jari dan melihat ke arah kamera untuk saya dan mr.husband, sementara untuk kedua Kiddos, mereka hanya perlu memperlihatkan muka ketika namanya dipanggil. 

Proses berjalan cepat dan tibalah saatnya mengambil bagasi. Di ujung sana, saya melihat antrean lagi untuk menuju pintu keluar. Kami diminta menyerahkan custom card yang diisi satu saja untuk satu keluarga. Persis ketika kita tiba dari luar negeri ke Indonesia. Tanpa pemeriksaan atas tas yang kami bawa, kami pun dipersilahkan keluar. 

We are officially arriving in Japan!


Menginap di MyStays Haneda Hotel

"Kenapa sih kita harus pisah sama Bapap Ne?" Kiddos#1 yang (tumben) mellow karena pisah dengan Bapap-nya bertanya. "Soalnya hotel cuman boleh 3 orang Kak, jadi Bap Ne tidur di Bandara Haneda. Besok pagi juga ketemu lagi" saya menjelaskan dan meminta Kakak untuk mengerti. Mmm mengerti bahwa hotel di Jepang mahal:D

Seperti sudah saya ceritakan di posting ini, kami memilih untuk pisah ranjang. Mr.husband menginap di bandara Haneda dan kami bertiga di hotel. Setelah menemukan JR Pass Office yang akan menjadi meeting point kami keesokan harinya, kami pun berpisah.

Angin langsung menyambut kami begitu keluar dari airport. Brrrr! Dengan perasaan bahagia karena melihat bus biru bertuliskan MyStays, kami berjalan ke arah mobil van. "No, no, next bus 10 minutes" kata petugas. Ternyata bus sudah penuh. Kiddos#1 langsung khawatir, "Gimana donk Bun?". Kami akhirnya masuk lagi ke dalam mencari kehangatan. Dan benar saja 10 menit kemudian, datang lagi bus MyStays yang lain.

Van kami tiba di depan hotel

"Bun, kok orang-orang pada kuat dingin?" Kiddos#1 yang sudah duduk di dalam van bertanya. Dia memang seperti saya, tidak kuat dingin. Karena itu, liburan di musim dingin saya tunda hingga baru terlaksana tahun ini.



Atrean di MyStays, padahal udah midnight


Ditengah malam jam 12 itu, Kiddos#2 kembali beraksi, "Aku laper, Bun!" Baiklah, saya tau ini modus karena ia sudah melihat sebuah Family Mart di dekat hotel. Di tengah angin yang dingin dan kencang, kami pun berjalan ke Family Mart.




Kedua Kiddos hanya meminta Pringles, saya menambahkan dengan dua kentang goreng. Akhirnya pecah juga uang JPY10,000 yang saya dapatkan di money changer dekat kantor. Belanja pertama di Jepang, hanya JPY400, saya bayar dengan lembaran 10 ribu! Tapi enggak marah tuh, kalau di Indonesia pasti udah jutek deh kasirnya.

Sampai di kamar, mereka langsung membuka jacket, baju hingga kaos kaki, dan tidak sabar untuk berendam. OMG, jam 12.30 dini hari minta berendam! Saya siapkan air di bathtub mungil ala Jepang itu, kemudian, mereka asyik main. Ketika liburan dengan Kiddos, saya selalu amaze kenapa energi mereka enggak pernah habis ya?

Udah selesai berendam, masih minta dibuatkan mie dulu. Duh, kapan Bundu tidur, Nak? Tapi ini sudah saya prediksi, jadi ketika transit di KLIA, saya membeli 2 buah Maggie instant noodle cup. Bepergian dengan kedua Kiddos memang harus antisipasi 2-3 langkah di depan #apaseh!



Tidur di Bandara Haneda

Sementara itu, mr.husband yang tidur di bandara mengirimkan whatsapp foto-foto di Haneda. Keren banget! 

Area outdoor untuk melihat pesawat
Pesawat yang tiba dini hari
Christmas light aja ada di bandara



"Kamu tidur di lantai mana?" tanya saya via whatsapp. "Di lantai tadi aja, rame banget loh yang tidur di Bandara Haneda" begitu laporan pandangan mata. Tuuing masuk notifikasi pesan lainnya dari mr.husband. "Berisik banget deh ini escalator, ngomong bahasa Jepang enggak berhenti!" 

Hahaha, akhirnya ia merasakan apa yang saya baca di blognya orang-orang yang menginap di Haneda. Katanya escalator selalu berbunyi kalau ada orang yang menggunakan. 

Tapi saya yakin kok, dengan kemampuan tidur mr.husband dimana saja kapan saja, he will survive:D Buktinya, enggak masuk lagi tuh pesan whatsapp, akhirnya ia sudah pulas.


Kembali ke Haneda Airport

Esok harinya, kami kembali ke Bandara Haneda pagi hari, karena mengejar jadwal buka JR Pass Office jam 07.45. Untuk mengaktifkan JR Pass, kami perlu passport, jadi saya harus tiba pagi di bandara. Kedua Kiddos yang baru tidur jam 2, sudah bangun pagi lagi jam 06.30, dan inilah tampang mereka. Tampang saya? Jangan tanya! Hahaha...

Menunggu naik shuttle bus hotel ke bandara 


Kami tiba di bandara Haneda dan naik ke lantai 2 dimana kantor JR Pass berada. Setelah JR Pass aktif, kami pun siap untuk exlpore Tokyo hari itu. 

***

Things to note:
Apa itu JR Pass? JR Pass adalah kartu sakti dimana kita bisa naik Shinkansen the bullet train juga kereta JR Train. Kartu ini hanya untuk wisatawan dan dibeli di luar Jepang. Kami membeli 7 day pass seharga Rp 10 juta untuk 2 dewasa dan 2 anak. Mahal ya! Bangeet! Tapi worth it enggak membeli JR Pass? Saya akan bahas di posting terpisah ya.


written on December 28, 2015 by @tesyasblog


Next Post:
Previous Post:

22 comments:

  1. Waa aku kebagian tidur di haneda juga mba setelah hostelnya ngga mau nerima karena kemaleman wekekek

    Cant wait buat tidur di haneda yang cakeeppp ituu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Shinta, siap-siap aja tidur dengerin kebawelan mesin-mesin di Jepang ya:D Hahaha
      Kalau bisa menjauh dari escalator Mba.

      Delete
  2. Syeruuu... mba tes berangkatnya siang yaa dari kl? Paling enak emang pas sampe disana pas pagi kali yaaa biar tidurnya di pesawat, bisa save tenaga :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cicha... iya dari KL jam 2.40 an. Rempong juga tapi kalau datang dini hari begini, kereta udah paling akhir, taksi mahal hehehe..

      Delete
  3. dessy suwanti28/12/15 10:13 AM

    nyimak dari awal, seruu banget, smga lancar ya mba liburannya... btw, anaknya imbang banget yg satu mirim mba Tesya yang satu mirip suami... hehhehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mba udah baca cerita kami. Dan makasih juga udah dibilang mirip hahahaha
      Iya pada bilang gitu Mba, 50:50:D

      Delete
  4. Mbak tesya and thr gank selalu bikin ngiler euy.. dan.bener bgt tuh eneeginya anak2 tuh ya..setelah seharian antri merem barang 10.menit atau bahkan xuma kena air udah semangat lg mereka. Keren banget deh
    Dan akupun semangat menunggu episode berikutnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Muna, iya sama Nadia juga kuat ya? Hehehe
      Stay tune Mba:D

      Delete
  5. Aaahhh..mbak Tesya sdh sampai jepang. Sllu gak sabar nunggu cerita2nya unk bahan contekan ������.. Happy holiday ya mbak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak, makasih, happy holiday juga ya.
      Silahkan Mba dicontek itinerary-nya, cuman tanpa Disney loh ya:D

      Delete
  6. Itu foto terakhir kocaaak banget, kiddos masih merem2 melek gitu..hihihi.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya...baru tidur jam 2, besoknya pagi jam 7 udah antre bus.
      Untung enggak ada foto aku kaaan:D

      Delete
  7. Waaah...serunya jalan2 ke jepang, one of our dream travels tuuh.. Doain bisa kyk mba Tesya yaa..*tambah semangat kesana setelah baca blog mba lagi..😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Sari, iya Jepang menyenangkan :)
      We hope your travel dreams are coming true soon ya!

      Delete
  8. Mau baca ulang semua tulisan jepangmu mbak.. Aku bakal nginep di haneda jg nih pas nyampe. Baru bsknya mulai jalan :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga lancar semuanya ya Fan :)
      Aku akan stalking IG mu terus nih hehehe..

      Delete
  9. Mba. Ketika transit di KL gmna aktivitasnya mba? Sy jg sama anak2 kemungkinan sama sprti mba jam penerbangannya. Jd masih bingung bikin itin nya. Minta masukannya mba. Trims. 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Dini, saya waktu itu menginap di hotel. Jadi keluar dari airport, langsung naik free shuttle, dan tidur di hotel dekat Haneda.

      Delete
  10. Yessss....saya udah nyobain nginap di Handena krn lanjutan peswat ke hiroshima jam 7 pagi. Sedangkan smp haneda jam 10 malam.

    Iyaah mba. Berisik bgt si "tangga berjalan" nya.. hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waaah asik banget udah nyoba tidur di Haneda, aku aja belum hehehe.. Emang itu escalator berisik yah:D

      Delete
  11. mba mau tanya, untuk penukaran JRP apakah boleh di wakilkan? atau masing-masing orang harus mengantri?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa diwakilkan kok, waktu itu ayahnya aja yang antre.

      Delete