Keliling Istanbul Dengan Transportasi Umum


Salah satu yang paling saya suka ketika jalan-jalan ke luar negeri bersama keluarga adalah mencoba berbagai moda transportasi umum. Di Istanbul, hobby saya ini tersalurkan secara maksimal, karena banyak sekali jenis transportasi yang bisa dicoba: Tram, Metro, Bus, Taksi bahkan naik boat.  

Saya dan mr.husband tidak sempat mencari cara naik transportasi umum di Istanbul secara detail. Jadi kami benar-benar learning by doing saja. Kami lihat dimana orang membeli tiket, bagaimana orang naik tram, dan sebagainya. Hasilnya? Berkali-kali kami salah jalur. But it was part of the learning process:D

Kedua Kiddos paling suka naik tram, Kiddos#1 harus membayar, sementara Kiddos#2 diminta jongkok oleh petugas, sehingga bisa melewati pintu pembayaran tram secara gratis. Ia tentunya protes, "Kenapa sih aku selalu disuruh gini?" Saya jelaskan, supaya Dede enggak bayar, dan uangnya bisa untuk membeli es krim! Hahaha..

Anyway, ijinkan saya untuk merangkum hasil kami belajar naik berbagai transportasi umum selama di Istanbul ya. Saya ingin semakin banyak wisatawan Indonesia berkunjung ke Istanbul sebagai independent traveler. Karena itu tulisan tentang Istanbul saya tulis super detail di tesyasblog dan juga di tesyaskinderen.

Tram di Istanbul yang colorful


Cara Naik Tram di Istanbul

Kami mulai belajar naik tram dari stasiun Sultan Ahmet, stasiun terletak hanya beberapa ratus meter dari Blue Mosque. Pintu masuk sangat "terbuka" seperti gambar di bawah ini. Tapi selalu ada petugas yang menjaga apakah calon penumpang masuk lewat pintu dan tentunya membayar tiket?

Di depan Sultan Ahmet Istasyonu


Kami membeli Istanbulkart sebelum naik tram. Tidak seperti kartu Ez-Link di Singapura atau Opal Card di Sydney, kartu ini bisa dipakai beberapa orang. Jadi saya sekeluarga hanya membeli satu untuk kami bertiga, karena Kiddos#2 masih gratis. 

Ohya, Istanbulkart bisa dipakai untuk Tram, Metro dan bus. Saya tidak tau apakah kartu ini juga bisa dipakai sebagai alat pembayaran di toko seperti Octopus Card di Hong Kong?

It was our card
Jetonmatik adalah mesin untuk membeli dan top up saldo Istanbulkart 


Setelah memiliki Istanbulkart, kami masuk ke dalam stasiun, melakukan "tapping" kartu ke palang pintu, lalu menunggu tram. Seringkali tram penuh sesak dan kami harus berdiri.

Dan ya gitu deh... walaupun traveling dengan anak, tetap tidak ada yang memberi kami tempat duduk. Ah ya udahlah :)

Di dalam Istanbul's tram


Setelah sampai di tempat tujuan dan turun dari tram, yang harus dilakukan adalah berjalan keluar melalui "Cikis" atau exit. Yang perlu dicatat, pintu keluar dan pintu masuk adalah sama. Namun, kita tidak perlu melakukan tapping kartu di saat keluar.

Semoga udah kebayang ya, gimana kalau nanti teman-teman ke Istanbul dan ingin naik tram. 


Pintu keluar atau dalam bahasa Turki disebut "Cikis"


Cara Naik Istanbul's Tünel

Istanbul's Tünel merupakan kereta underground kedua tertua dunia setelah London. Karena penasaran, kami niat banget deh pergi naik tram dari Sultan Ahmet Station ke Karakoy Tram Station. Kemudian kami lanjutkan jalan kaki menuju The Tünel Station.


Memasuki The Tünel Station


Kami membayar dengan menggunakan Istanbulkaart, tapi maaf saya sudah lupa berapa harga yang kami bayar untuk naik Tünel ini. Kami berada di dalam kereta hanya beberapa menit saja, Tünel menanjak naik dan tiba di daerah Beyoglu.


Kereta antik yang sangat cantik dan terawat
Di dalam Tünel


Jadi sebelum kereta ini suatu saat tidak difungsikan lagi, saran saya sih kalau liburan ke Istanbul, cobain naik Tünel ya. 

Keluar dari area stasiun, kami tiba di daerah pertokoan favorit saya di Istanbul, yaitu Istiklal Cadessi. Ya, saatnya belanja, horeeee!


We finally arrived at the shopping area :)



Cara Naik Nostaljik Tramvay di Istanbul

Ini dia, moda transportasi umum favorit saya di Istanbul: the Nostaljik Tramvay. Menurut saya ini tuh "Istanbul banget"! Coba liat foto ini deh.. kapan lagi liat mas-mas ganteng gelantungan begini kan kalau bukan di Istanbul? Hahaha..


The Nostaljik Tramvay


Tentu saja melihat ada yang seperti ini, kedua Kiddos minta ijin untuk ikut gelantungan. Yang mana saya larang karena takut jatuh, dan malu aja, masa ya orang Indonesia ikutan enggak bayar naik Nostaljik Tramvay? Jadilah kami mengikuti prosedur resmi.

Lagi-lagi kami membayar dengan Istanbulkaart untuk naik Nostaljik Tramvay ini. Kami menunggu tram di stasiun kecil, ketika supir mempersilahkan naik, kami pun langsung masuk dan semua masih mendapatkan kursi.

Stasiun untuk menunggu Nostaljik Tramvay
Di dalam Nostaljik Tramvay


Terus terang yang paling asyik dari Nostaljik Tramvay ini adalah pemandangan yang dinikmati dari atas kereta. Lebih seru lagi ketika melintasi Istiklal Cadessi saat jalanan penuh sesak.

Mau ngelamun di atas Nostaljik Tramvay juga bisa:D
Istiklal Cadessi is very unique!


Pada satu kesempatan, saya pergi berdua dengan mr.husband ke Istiklal Cadessi untuk belanja baju. Dan saya sempat ikut gelantungan sebentar atas nama kenang-kenangan hahaha.. Pokoknya rugi banget kalau ke Istanbul tanpa mencoba Nostaljik Tramvay.

Udah belanja, kemudian gelantungan biar kaya orang Turki:D


Cara Naik Füniküler di Istanbul

Aduh apalagi ini Füniküler? Kayanya banyak banget ya moda transportasi yang kami coba di Istanbul. Hehehe, maklum liburan di Istanbul kemarin lama banget dan selow. Jadi kami cobalah semuanya:p

Füniküler ini menyambungkan Tram Station Kabatas dengan Taksim Square. Gampang aja kok untuk naik Füniküler ini. Naiklah tram dari Sultan Ahmet Station ke Kabatas. Lalu jalan kaki menuju Füniküler station.

Petunjuk yang kami temukan setelah keluar dari tram


Lalu kami pun tiba di stasiun Füniküler. Saya baru tau saat itu, bahwa Füniküler merupakan underground train yang modern, namun mirip dengan Tünel. Kepada mr.husband yang mengajak saya naik Füniküler saya bertanya heran, "Kapan kamu risetnya sih? Kok tau ada yang begini?" Hahahaha... 

Memang mr.husband selalu terlihat "pernah mengunjungi" tempat yang pertama kali kami berdua kunjungi. Ajaib. Tidak ada keraguan sama sekali mengenai arah yang harus diambil, naik transportasi apa, he just knew!


Turun menuju the underground station
Yeay we were going to Taksim Square


Kereta modern ini hanya sekejap kami nikmati, kemudian kami turun dan keluar stasiun.


Mari kita naik Füniküler
Pintu keluar menuju Taksim Square

Begitu keluar stasiun, kami pun langsung tiba di Taksim Square. Alhamdulillah, semua moda transportasi di daerah Taksim Square dan Isitiklal Cadessi sudah kami coba semua.


Kiddos#2 di Taksim Square


Cara Naik Bus di Istanbul

Sesungguhnya, saya hanya satu kali naik bus di Istanbul. Itu pun karena terpaksa, tidak ada tram dari Kabatas Tram Station ke Ortaköy. Kami menghindari naik bus karena jalanan di Istanbul yang sering macet. Walaupun enggak separah di Jakarta loh ya.


Kemacetan sore hari di daerah Kabatas

Intinya sih cara naik bus sama dengan di Singapura, melakukan tapping Istanbulkaart saat masuk ke dalam bus. Pastikan sudah tau tempat turun ya, karena tidak semua supir bus bisa berbahasa Inggris. 


Bus yang akan membawa kami ke Ortaköy
Inside the bus


Cara Naik Metro di Istanbul

Transportasi umum apalagi yang sudah kami coba? Metro yang merupakan kereta yang biasanya dipakai oleh wisatawan Indonesia dari dan menuju airport, kami coba ketika akan nge-mall di Istanbul.


Kereta api Metro


Sayang sekali, stasiun tram dan Metro tidak terintegrasi secara langsung. Kami harus berjalan menuju Metro station, setelah turun dari tram. Tapi petunjuk jelas, ikuti saja simbol huruf M.

Kami naik dari Aksaray Metro Istasyonu, sebuah stasiun Metro yang cukup besar. Kami langsung menuju lantai basement untuk naik kereta.


Yuk kita coba naik Metro sekarang.. 
The escalator going down to the platforms



Naik Metro ini seperti naik MRT di Singapura, kadang berada di dalam tanah, dan kadang muncul ke permukaan. Hal yang saya lihat berbeda adalah adanya tempat special yang diduduki para penumpang. Kedua Kiddos pun ikutan duduk di bagian depan kereta.

Metro yang sedang menunggu penumpang di Aksaray Metro Istasyonu
Biar sah ke Istanbul, naik Metro musti coba duduk disini:D


Naik Taksi di Istanbul

Jika sudah terlalu lelah, kami memilih naik taksi di Istanbul. Karena kendala bahasa, agak sulit naik taksi di Istanbul. Kami juga khawatir karena dari yang kami baca, banyak supir taksi yang tidak jujur dan mempermainkan argo.




Alhamdulillah tidak terjadi hal yang tidak menyenangkan selama kami naik taksi. Bahkan kami berenam diperkenankan masuk ke dalam satu taksi. Hanya saja beberapa kali supir taksi menolak mengantarkan kami, dan dengan bahasa tubuh, Pak Supir menggerakan tangannya, menyuruh kami berjalan. Hih, kan panas atuh Pak!


Cara Naik Ferry Untuk Bhosporus Cruise

Saya tulis terpisah tentang Bhosporus Cruise disini ya, karena saya pernah bingung mau naik darimana. Dan juga karena banyak sekali foto yang saya upload hehe..

Pada umumnya wisatawan maupun penduduk lokal naik dari Eminonu. Namun setelah lebaran, ferri di Eminonu terlihat selalu sangat penuh oleh wisatawan domestik.

It was blessing in disguise, tidak sengaja kami menemukan Bhosporus Cruise dari Ortaköy dengan harga TL15. Tanpa pikir panjang, kami membeli tiket. Kiddos#2 masih gratis.

Naik ferry dari Ortaköy


Begitu naik ke atas boat, kami pun surprise, duh bagus banget (untuk harga Rp 75 ribu seorang gitu loh)! Cruise ini hanya berdurasi 1 jam, tapi cukuplah karena saya udah beberapa kali ketiduran diterpa angin sepoi-sepoi hehehe..

Boat-nya mewah ya, tempat duduknya pun sangat nyaman:)


Big Bus Istanbul 

Ada satu moda transportasi yang tidak kami coba di Istanbul dengan alasan tiket yang terlalu mahal:D Kami memilih tidak naik Big Bus Istanbul, walaupun mupeng juga sih duduk di atas bus yang terbuka.

Bus ini merupakan bus Hop On Hop Off, yang bisa naik dan turun di titik-titik tempat wisata. Untuk teman-teman yang punya waktu sempit di Istanbul, mungkin bus ini bisa jadi solusi.


Istanbul adalah kota yang mudah untuk dijelajahi dengan transportasi umum. Tidak perlu takut nyasar, kalau nyasar sebut saja Blue Mosque atau dalam bahasa Turki: Sultan Ahmet Camii. Semua orang di Istanbul tau masjid ini.

Semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman yang berencana mewujudkan salah satu travel dream untuk mengunjungi Istanbul.


written on September 4, 2016 by @tesyasblog


Next Post:

Tempat Wisata Belanja di Istanbul Yang Wajib Dikunjungi


Previous Post:

Itinerary Liburan ke Turki
Related Posts:
Istanbul on tesyasblog

10 comments:

  1. Wah pak petugasnya baik yaa... sampe kiddos 2 nya suruh jongkok hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya, aku cuman nanya padahal, musti bayar enggak.

      Delete
  2. Kapan lagi liat cowok2 ganteng bergelantungan. Hahhaa.... Jadi gak sabar pengen kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen gelantungan maksudnya Mba hahaha... Aku doain segera ke Turki yah Mba.

      Delete
  3. kalau naik bus ke ortakoy tarifnya berapa TL ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Murah kok Mas, tapi tepatnya saya lupa karena kan bayar pake Istanbul Kaart. Kalau enggak salah sih sekitar 5TL aja.

      Delete
    2. oh oke.. mbak tau operasinya bus itu sampe jam berapa? sy rencananya ke ortakoy malam soalnya

      Delete
    3. Bus umumnya hingga 11.30 malam Mas..

      Delete
  4. Mbak izin ya buat jadi bahan tulisan aku. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tulisan apa Mbak, kalau boleh tau?

      Delete