Sewa Apartemen via Airbnb di Kyoto


Saat memilih penginapan untuk liburan keluarga di Jepang (Tokyo dan Kyoto) pada musim liburan Natal dan Tahun Baru, kami memilih tinggal di apartemen dengan pertimbangan agar dilengkapi dapur dan mesin cuci. Karena bujet akomodasi per-malam untuk empat orang yang kami targetkan Rp 1,5 juta, tidak mudah memilih penginapan di Kyoto untuk keluarga kami.

"Bu, di Ibis Kyoto Station aja, saya dulu Rp 700 ribu semalam. Enak deh, deket banget ama stasiun!" begitu kata teman kantor saya. Penasaran, saya coba masukan tanggal menginap kami di situs booking[dot]com, dan harga Ibis Kyoto Station per-malam mencapai Rp 2 juta! Belum lagi kami harus pesan dua kamar. Sudah bisa ditebak, akhirnya saya pantengin daftar apartemen di situs Airbnb. Entah berapa jam saya habiskan untuk lihat-lihat apartemen di Kyoto, sampai akhirnya saya bertemu dengan Naomichi. Lihat profilnya disini ya.

Naomichi memiliki beberapa apartemen, kami memilih yang dekat dengan stasiun Shichijo, walaupun harganya melebihi bujet penginapan kami. Tarif apartemen per-malam Rp 1.750.000 untuk empat orang. Sewaktu saya menulis posting ini, apartemen yang kami sewa tidak ada di listing airbnb Naomichi. Namun masih ada 5 apartemen lainnya yang ia sewakan.

Yuk intip, seperti apa sih apartemen yang saya sewa di Kyoto melalui Airbnb itu?

Kiddos dan light saber, di depan apartemen kami



Lokasi Di Depan Exit Shichijo Station

Kami tiba malam hari di apartemen Naomichi. Dan betapa bahagianya kami, begitu keluar dari stasiun, bangunan kuning yang merupakan apartemen milik Naomichi langsung kami temukan.

Kami ikuti petunjuk Naomichi untuk membuka kotak pos dengan password, dan tanpa kesulitan menemukan kunci apartemen.

Unit apartemen yang kami sewa terletak di lantai 1


Saya tidak menyangka bahwa apartemen yang sudah kami pesan benar-benar terletak di depan pintu keluar stasiun. Awalnya saya memilih unit apartemen ini karena katanya terletak tidak begitu jauh dari Kyoto Station. Tapi ternyata, hanya selemparan batu dari pintu keluar Shichijo Station.


Jalan kaki keluar dari Shichijo Station


Kabar baiknya lagi, selama di Kyoto kami sangat sering menggunakan Keihan Railway Station untuk menuju tempat wisata yang sudah kami pilih. Kami tinggal turun di Shichijo station, dan langsung tiba di apartemen.

Supaya ada gambaran, silahkan lihat peta di bawah ini:
-Menuju Kurama untuk mandi di onsen, kami tinggal turun ke Demachiyanagi.
-Ingin ke Kyoto Station? Kami tinggal naik kereta dan turun di Tofukuji.
-Ke Kiyomizu Dera? Tinggal turun di Kiyomizu-Gojo. Dan seterusnya..

Dari pengalaman menginap di line Keihan Railway, saya merekomendasikan teman-teman untuk mencari penginapan di jalur kereta ini.

Sumber: Keihan.co.jp



Merasakan Tinggal di Rumah Jepang dan Tinggal Seperti Orang Lokal

Unit apartemen kami sangat modern, namun masih terasa kental unsur "Jepang" nya. Inilah yang kami suka dari menyewa apartemen melalui Airbnb, kami bisa mengajarkan kedua Kiddos untuk mencoba bagaimana tinggal seperti orang Jepang.

Begitu masuk ke dalam, ada ruangan untuk menyimpan sepatu, lalu baru ruang utama yang merupakan ruang inti.


Ruang menyimpan sepatu, juga dimana toilet berada
View dari ruang inti ke arah pintu keluar


Ruang inti terdiri dari meja kecil untuk empat orang, dapur, ruang khusus menyimpan futon (kasur khas Jepang, dibaca futong) dan jacket, lalu kamar mandi.


Dapurnya mungil, namun lumayan lengkap
Living room yang menyatu dengan dapur 
Nyaman banget tiduran di tumpukan futon:D


Saat malam tiba, living room kami ubah menjadi sleeping room. Empat futon kami jajarkan, pintu ke ruang luar kami tutup (soalnya dingin banget!), lalu kami pun bisa tidur dengan nyaman.

Karena tidak tersedia pengering baju, apartemen Naomichi ini menyediakan hanger di living room. Segala ada ya? Tapi lumayan efektif, esok paginya kaos kaki yang kami cuci sudah kering.


Kapan lagi nyoba tidur di atas futon?



Toilet dan kamar mandi terpisah. Toiletnya memiliki satu unit closet yang modern khas Jepang, dengan pemanas dan pengering. Sementara itu bathtub ukuran Jepang ini juga membuat kami kagum, karena setelah penuh, airnya berhenti sendiri mengisi bathtub.


Closet Jepang, dengan banyak tombol:D
The bathub 
Mesin cuci, tempat handuk dan wastafel



Area Sekitar Unit Apartemen Yang Tenang

Selain dekat dengan pintu keluar stasiun kereta, area sekitar apartemen sangat tenang. Hal ini tentunya tidak akan kami dapatkan jika tinggal di hotel dekat Kyoto Station misalnya.


Pintu keluar stasiun di seberang unit apartemen kami
Area di sekitar unit apartemen yang sepi


Hanya 5 menit jalan kaki, terdapat McD dan Family Mart. Asyik banget deh pokoknya:)


McD dan pertokoan hanya 5 menit dari unit apartemen kami


Untuk teman-teman yang mencari penginapan keluarga di Kyoto, coba deh mulai liat-liat apartemen di situs Airbnb ya. Belum familiar dengan Airbnb? Baca tulisan kami mengenai Airbnb For The First Timer

Belum punya akun airbnb? Ayo daftar menggunakan kode referall saya TMERIAM1. Teman-teman akan mendapatkan diskon saat memesan (pemesanan pertama). Masuk ke link TMERIAM1 dan tinggal klik "sign up to claim your credit". 



Happy traveling!


written on June 12, 2016 by @tesyasblog


Baca Juga Pengalaman Kami Menyewa Penginapan via Airbnb:
Airbnb Australia

26 comments:

  1. cateeet dulu deh ^o^.. aku udh mulai nyari2 tempat penginapan nih mbak.. walo msh feb berangkat ;p.. kalo yg utk korea kita udh mutusin nginep di hotel krn hrg hotel2nya di cek di agoda juga masih di bawah budget kita 1.5 jt permalam.. tp yg di jepang memang mahal2 yooo :D.. khusus utk penginapan di takayama ntr kita ttp hotel tapi, krn dr hotelnya lbh gampang lanjut ke shirakawa go.. nah utk tokyo ama osaka blm nemu :D

    eh btw mau nanya, itu yg ibis kyoto, knpa hrs mesen sampe 2 kamar ya mbak? ato perginya bareng keluarga lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Fan, aku juga yang Kyoto Jan 2017, penginapannya udah aku book dari sekarang hehe #terlalusemangat

      Ibis Kyoto hanya boleh bawa 1 anak Fan aturannya, jadi kalau anakku dua, harus buka dua kamar.

      Delete
  2. Penginapannya kelihatan nyaman banget, Mbak.

    Wah, kalau model kayak Ibis Kyoto kayaknya saya juga bakal ribet. Anak-anak gak bakal mau pisah tidur sama bundanya. Trus, masa ayahnya harus tidur sendirian hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe iya Mba Mira, susah ya kalau pisah kamar, jadi lebih baik sewa apartemen biar bisa "ngampar" rame-rame ya:)

      Delete
  3. Mba apakah, air bnb di Jepang masih dibolehkan? Saya dengar peraturan nya makin diperketat. Makasih sblmnya

    ReplyDelete
  4. Dibookmark dulu, mudah2an suatu saat -entah kapan- ke kyoto airbnb ini masih ada :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Kak Nanda, nyaman banget buat keluarga :)

      Delete
  5. Bahagia bener ya kalo bisa tinggal di negara yang kemana-mana dapat ditempuh dengan cara jalan kaki :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bahagia banget, indeed.
      Mana jalanan bersih dan aman.. :)

      Delete
  6. Mba tesya. Ada referensi penginapan di osaka dan tokyo yang mengizinkan 2 anak didalam 1 kamar? Waktu di oz aq sempet pesan 2 bedroom tp percuma ga kepake juga..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, aku menginap di apartemen yang memang untuk 2 dewasa dan 2 anak, aku pesan via airbnb, karena enggak nemu hotel yang memperbolehkan dua anak. Mr.husband kan comply banget sama peraturan, jadi kami memilih yang save hahaha..

      Delete
  7. Mba tesya,klo 2 anak (11bln n 5th) itungannya tetep 2 ya? Mhn infonya. Tks alot :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, aku enggak tau aturan Airbnb, tapi kalau mau pasti, dikirim message dulu aja ownernya Mba. Tanyain langsung dengan kondisi Mbak, harus input 3 atau 4 orang. Jangan lupa pake kode voucher TMERIAM1 ya Mba, lumayan diskon 295 ribu :)

      Delete
  8. Hai Tesya...salam kenal ya.. Blognya keyeen benerrrr. Sangat membantu kita2 yang lagi mau jalan sendiri tanpa tour.
    Mau nanya donk. Kalo pesan apartemen kira2 kapan ya? kita mau pergi rombongan 8 orang (anaknya 4 org tapi dah abg semua 15-18tahun). Trus kalo Tokyo dan Osaka rekomendasi daerah mana ya Tesya...Makasih ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba.. terimakasih ya udah membaca blog kami :)

      Apartemen pesan dari sekarang gpp Mba, tapi artinya Mba bayar dari sekarang. Kalau di Tokyo enak di antara 3 stasiun besar: Shinbashi, Tokyo atau Shinagawa. Tapi sebetulnya dimana aja ok kok selama dekat stasiun. Kalau mau naik shinkansen, enak di 3 stasiun tadi.

      Kalau di Osaka, paling enak di sekitar Namba Station. Tapi karena lokasi premium, pasti mahal daerah sana. Saya baru pulang dari Osaka, nginep di dekat stasiun Awaza. Foto apartemen tempat saya menginap, saya share di ig @tesyasblog ya Mba.

      Delete
  9. Sipp tesya...aku liat deh...tokyo lg liat2..ini ada di deket shibuya...tp cukup mahal...😂😂. Makasih ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip Mba, have fun planningnya ya :)

      Delete
    2. Thank u...keep writing ya.. blognya sangat beeguna banget buat kita..😙😙

      Delete
  10. Mba Tesya.. Sept. saya ke Jepang saya tertarik menginap di apartemen tsb.. bisa ngga ya untuk 6 orang dewasa wanita semua karan waktu saya cek calender listingnya belum bisa di akses..

    Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak, setau saya cuman bisa maksimum 4 deh. Tapi apartemen yang saya sewa ini kayanya udah enggak disewain. Ada beberapa pilihan lain yang dimiliki Naomichi =>

      https://www.airbnb.com/s?host_id=34333569&s_tag=m92s5t7V

      Coba aja dilihat-lihat ya :)

      Delete
  11. Mbak mau tanya kalo ngajuin visa, dokumen tinggalnya pakai airbnb boleh? Terus waktu di imigrasi ktnya di tanyain bookingan hotel, kalo bookingan dari airbnb tidak masalah? Makasih info nya, saya lagi nyari info cara ngurus visa jepang

    ReplyDelete
  12. Mbak mau tanya kalo bookingan hotel dari airbnb buat persyaratan visa ke jepang boleh? terus waktu di imigrasi ngk akan bermasalah kita pakai airbnb? Mksh banyak info nya, saya lagi nyari info cara ngurus visa jepang biar bisa lolos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak Nie, sewaktu di imigrasi, enggak ditanya apa-apa kok mengenai hotel kita. Asalkan waktu isi form kedatangan, kita lengkap isi sd nomor telepon nya.

      Untuk pengajuan visa, dulu aku enggak masalah mencantumkan alamat di Jepang, Mba (instead of nama hotel). Tapi perlu dicatat harus ada no tlp nya ya.

      Have fun dan semoga lancar pengajuan visanya ya.

      Delete
    2. maaf mbak nimbrung, jadi waktu pengajuan visa gk perlu bawa print bukti booking dari airbnb ya? cukup di form itinerarynya ditulis alamat tempat menginap? makasih sebelumnya

      Delete
    3. Hai Mas, tidak perlu ada bukti booking kok, iya betul cukup dengan itinerary aja.

      Delete