Naik Kereta Api ke Tanakita Camping Ground


Tahun 2015 ini lumayan banyak long weekend-nya ya? Kami sudah mengincar tanggal 3-5 April untuk liburan, tapi harga pesawat tidak pernah bersahabat even pada saat Air Asia sale.

Diputuskanlah mencari lokasi wisata di sekitar Jakarta. Akhirnya camping atau glamping di Tanakita Sukabumi yang kami pilih. Saya hanya mengajukan satu syarat: perginya pake KERETA API (iya pake caps lock, artinya wajib!:D).
 
Pengalaman perjalanan tiada akhir yang kami tempuh dari Ujung Genteng ke Cibubur (selama 7 jam) masih membekas dalam #tsaaah. Padahal saat itu bukan long weekend.

Mr.husband sukarela menjadi PIC pemesanan tiket kereta api untuk keluarga kami dan dua keluarga lain yang sudah mendaftar. Tiket KA baru bisa dipesan satu bulan sebelum keberangkatan.

Jam 05.30 kami berangkat dari rumah menuju Stasiun Bogor. Aplikasi waze sudah kami nyalakan, saya dan mr.husband belum pernah ke stasiun Bogor. Gelap blass enggak ngerti musti kemana. Memasuki Bogor lancar jaya, Waze meminta kami belok ke jalan-jalan kecil dan tiba-tiba kami sudah berada di jalan sempit, kiri kanan kami pasar. Aduh Waze!

Stasiun Bogor untuk kereta api komuter


Mr.husband harus berjibaku dengan motor+becak dari arah berlawanan dan kios buah-buahan di kiri dan kanan jalan. Jalan kecil yang hanya muat satu mobil dan satu motor itu tidak panjang, mungkin hanya sekitar 50 meter aja. Tapi it feels like hours! Haha. Sayang saya enggak foto, takut ditimpuk masa, lagi heboh kok foto-foto.

Kami akhirnya tiba di tempat parkir Stasiun Bogor. Masuk ke dalam area parkir harus menggunakan kartu berbayar, kami aman karena punya e-money Mandiri (bukan iklan). Tempat parkir kosong melompong, kami memilih tempat terdekat dengan stasiun.

Tempat parkir yang luas dan keren

Saya pikir kami sudah berada di stasiun yang benar. Dengan PD saya keluar mobil duluan, saya ingin mencoba membatalkan tiket satu keluarga yang tidak jadi berangkat. Anak-anak masih tidur di mobil, mereka menunggu bersama mr.husband. Ternyata, menurut keterangan Pak Satpam, saya harus berjalan ke luar dan menyeberangi jalan untuk menuju Stasiun Bogor Paledang, Stasiun yang melayani kereta jurusan Sukabumi. "Ooh ini yang pernah saya baca di salah satu blog", saya berkata dalam hati.

Saya kembali ke mobil dan dengan sotoy berkata kepada Rene, "Eh ternyata ini bukan  stasiun yang ke Sukabumi". Dan dengan  ringan tanpa dosa mr.husband menjawab, "Emang iya, ini kan aku sengaja kesini supaya bisa parkir inap mobil di Stasiun Bogor" Yaelaaah ngomong donk.. -_-

Kami berjalan ke luar stasiun, menyeberangi zebra cross depan sebuah mall kecil bernama Taman Kopi Square. Di sepanjang jalan ada pagar, pilihannya menyeberang lewat jembatan penyeberangan atau di zebra cross.
 
Setelah berada di seberang, kami tidak melihat ada penampakan stasiun. Setelah bertanya kepada orang sekitar, kami disuruh jalan di samping rel. Logikanya betul kan, rel pasti akan menuju ke stasiun:p

Kami berjalan di samping Taman Kopi Square


Kami sampai di Stasiun Bogor Paledang. Berbeda dengan Stasiun Bogor, stasiun Paledang ini kecil dengan kursi tunggu yang bisa dihitung dengan jari.

Stasiun-nya kecil mungil

Di sekitar stasiun banyak terdapat warung makan, kami akhirnya menunggu disana sambil makan pagi.

Warung makan di sekitar stasiun
Makan pagi sambil menunggu kereta


By the way, kami tidak bisa cancel tiket kereta satu keluarga yang batal berangkat, karena tidak membawa KTP teman kami. Dijual juga tidak bisa, masuk ke stasiun harus pake KTP. Ironis juga padahal banyak yang cari tiket, kami malah kelebihan tiga tiket. Tapi ya sudahlah.

It's a long weekend


Jam 07.55 sesuai jadwal, kereta kami berangkat. Ketika masuk stasiun, penumpang harus memperlihatkan tiket beserta KTP.

Jangan lupa siapkan KTP (kecuali untuk anak tidak perlu tanda pengenal)


Ini adalah family trip pertama kami menggunakan kereta. Kami memilih tiket eksekutif dengan harga Rp 65 ribu agar nyaman. Satu gerbong eksekutif akan turun di stasiun Cisaat. Jangan-jangan mereka semua akan camping di Tanakita ya?

Main kartu Match Attax di kereta

Selama perjalanan, petugas kereta bernama Bapak Taufik membantu kami. Dari mulai mengatur kursi, memilih film dan membawakan barang ketika kami turun. Ia tidak mau menerima tips yang kami berikan. Wow hebat! "Terimakasih Oom Taufik" kata Kiddos ketika kami turun di Stasiun Cisaat.

Keluarga kami dan keluarga @zkhairi di Cisaat


5 menit sebelum turun dari kereta, Pak Piping dari Tanakita mengirimkan sms. Ia bertanya apakah kami akan charter angkot? Kami jawab iya. Padahal satu hari sebelumnya saya sudah tanya melalui email, namun tidak dijawab.
Angkot butut kami tiba. Dari luar penampakannya kok kurang meyakinkan ya? Yang penting cukup buat kami semua. Horee...

Stasiun Cisaat dan angkot merah
Ceria di angkot

Angkot merah kami menembus kemacetan dan terus naik ke puncak bukit. Saya langsung merasa bersalah menyebut angkot ini butut (jelek), ternyata kuat banget loh!

Alhamdulillah jam 10.30 kami tiba dengan lancar dan selamat di Tanakita. Alhamdulillah juga kami naik kereta api. Sebagai perbandingan, teman kami Mba Susi yang pergi dari Jakarta jam 07.30 dengan mobil, baru tiba jam 4 sore di Tanakita. Yes it was a long weekend.

Menikmati teh panas, the view dan udara yang segar
Tanakita Camping Ground yang masih sepi

Silahkan membaca pengalaman kami camping di Tanakita di tesyasblog ya. Selamat merencanakan camping di Tanakita:)
Tips naik kereta api ke Tanakita:
-Pastikan Anda memesan tiket kereta api satu bulan sebelum keberangkatan.
-Sebelum eksekusi tiket berangkat, periksa dulu apakah tiket pulang tersedia?
-Sebaiknya saat memesan tenda, sekalian saja pesan angkot.
-Belum tau letak Stasiun Bogor? Datanglah lebih awal agar memiliki spare waktu, siapa tau Anda mengalami drama tersesat di pasar seperti kami:D



written on April 5, 2015 by @tesyasblog


Next Post:


Related Post:
Review of Tanakita Camping Ground



Other Places We've Gone for Our Glamping:

28 comments:

  1. Wah, ternyata bisa naik kereta sampe tanakita :O enak gak pake kejebak macet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak Fahmi, recommended banget deh naik kereta ke Sukabumi daripada kena macet..

      Delete
  2. Postingan ini bikin saya makin kangen sama Tanakita hehe. Long wiken kemaren padahal enak buat santai-santai di Tanakita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya enak, aku juga betah deh disana. Pengen kesana lagi ah :))

      Delete
  3. wahhh ternyata mba udh ksana..aku lg nyari2 info ttg Tanakita nih mba.. pgn kesana ama fylly dan suami .... ditunggu info lbh lengkapnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Fan, seru dan adem banget disana, betah deh:)

      Delete
  4. mbak tanya donk, beli tiket keretanya via online kan ya? kok di website nya gak ada stasiun Paledang, adanya stasiun bogor? apakah memang begitu?
    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mas Anto, belinya Bogor-Cisaat.

      Delete
  5. Mba, maaf mau tanya untuk tenda apakah dipesan terlebih dahulu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa Mbak..waktu itu kami sms ke pihak Tanakita via Pak Piping.

      Delete
  6. mau tanya ka... bagaimana bs charter angkotnya? apakah menghubungi pihak tanakita? thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, aku charter angkot dari Tanakita. Pas kami hampir sampe di stasiun KA Cisaat, kami baru sms menanyakan apakah bisa di arrange angkot oleh Tanakita *telat banget nanya nya.

      Sebaiknya ditanyakan langsung pada saat memesan tenda saja Mba, untuk diatur angkotnya sekalian.

      Delete
  7. pagi mba, udh cb browsing2 mengenai harganya brp mba total eheheheh, browsing sih 550rb/org..segitukah? ga bs nyewa tenda aka gitu? :) makasihhhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Visi, iya per orang waktu itu saya Rp 500 ribu. Kayanya harus paket deh kalau di sini, mereka enggak nyewain tenda aja Mba.

      Delete
  8. mbak tesya, punten numpang nanya. hehe.
    masih inget ga pas parkir inap mobil di stasiun bayar berapa? dan ada syarat2 ga, misal harus lapor apa gimana gitu. hehe.
    nuhun.. =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, aduh maap banget aku udah lupa. Enggak mahal kok..
      Syaratnya harus bawa STNK tentunya. Terus lapor aja ke petugas terdekat bahwa mau inep. Dulu sih enggak harus isi apa-apa seperti kalau parkir inap di bandara sih. Wah asyik mau ke Tanakita, have fun ya:)

      Delete
  9. oowh, oke well noted mbak.
    bukan mau ke tanakita sih, cuma mau inapin mobil di stasiun bogor dan pas googling nemu blog mbak tesya, hihi.
    anw, makasih yaa =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip Mba, semoga lancar perjalanan ke Tanakitanya ya.

      Delete
  10. Halo Mba.. boleh minta kontak Pak Piping?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Dwi, ini kontaknya ya:
      Pak Piping: nomor hp: 081311135064 dan email: piping.rakata@gmail.com

      Delete
  11. Hay mba. Untuk parkir di stasiun bogor apakah ada spot khusus untuk parkir inap? Dan apakah aman ya? Trima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aman kok, area parkirnya khusus dan ada canopy. Ada satpam juga yang jaga.

      Delete
  12. mba Tesya,itu pesan angkot udh dari org Tanakita apa harus kita yg pesan ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba Sari, pesan aku sih Mba. Tapi kalau pun enggak pesan, disana banyak angkot yang nungguin kok (di sekitar stasiun). Mau kesana Mba?

      Delete
  13. Mba Tanya dong...pulangnya Mba naik kereta yg jam brp y? Bisnis tuh maksudnya economy y Mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mba, aku naik sekitar jam 2 siang. Bukan, bisnis itu maksudnya eksekutif.

      Delete
  14. Halo mba Tesya..nanya dong. Perjalanan naik angkot ke camp tanakita itu berapa lama ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak, kalau engga salah sekitar 30-40 menit aja kok.

      Delete