Dolphin Watching di Port Stephens dan Blackbutt Reserve Newcastle


Sydney Family Trip Day 7

Sewaktu riset untuk itinerary liburan ke Australia, Port Stephens memang merupakan kota yang kami pilih untuk melakukan roadtrip dari Sydney. Alasannya, karena kami ingin mengajak Kiddos untuk sandboarding, alias meluncur di padang pasir. Namun, setelah saya lihat "things to do in Port Stephens", ternyata selain snowboarding impian kami itu, dolphin and whale watching juga merupakan atraksi utama.

Awalnya saya pikir: ah ngapain sih dolphin watching, di Lovina Bali juga bisa (walaupun belum pernah sih). Eits.. tapi tunggu dulu, setelah saya melihat sebuah jaring yang dapat dinaiki sambil melihat lumba-lumba atau yang disebut "boom net", saya pun terkesima. Kebayang Kiddos pasti seneng banget berada di atas jaring perahu yang berjalan. Enggak usah Kiddos, saya juga pasti seneng:D

Mulailah saya melirik Tamboiqueen, salah satu tour provider untuk Dolphin and Whale watching. Sayangnya kami tidak berada pada "musim" yang tepat untuk melihat whale (ternyata ikan juga ada musimnya ya! *baru tau). Harga paket untuk Dophin Watching dan Sandboarding adalah AUD 125 untuk empat orang. Saya mencoba mengirimkan email, dan dua tour yang berbeda membalas seraya memberikan tiket gratis: satu untuk dolphin watching dan satu untuk sandboarding. Alhamdulillah:) Kesampaian juga sandboarding ditambah dolphin watching pada liburan kali ini.

Menunggu kapal berangkat, Kiddos tetep donk minta main air


Kami meninggalkan apartment di Jesmond jam 8 pagi dan mengarah ke Port Stephens. Menurut GPS, dalam 1 jam kami sudah bisa tiba di D'Albora Marinas. Meninggalkan kota Newcastle, kami melihat pabrik, pertambangan dan hal-hal yang jarang kami lihat, terutama jika dibandingkan dengan Sydney. Pemandangannya memang tidak special seperti ketika kami roadtrip di New Zealand (ya iyalah!), tapi melewati tempat-tempat yang baru kami lihat, tetap menyenangkan.

Setibanya di Marina, kami sibuk mencari coin untuk bayar parkir mobil. "Aku liat banyak mobil yang enggak display tiket parkir di mobilnya", begitu hasil observasi Rene pagi itu. Tapi sebagai WNI yang patuh, kami tetap bayar donk, daripada kena denda di negeri orang hehe:p Di Australia, setelah kita membayar parkir (untuk berapa jam yang dapat kita pilih sesuai kebutuhan), tiket harus kita simpan di atas dashboard mobil. Memang kami sempat ragu sih, emangnya ada petugas yang memeriksa tiket parkir di musim liburan seperti saat kami disana? Tapi we wouldn't take the risk.

Kami tiba terlalu pagi, jadwal dolphin watching kami adalah jam 10.30. Karena masih punya waktu sekitar satu jam, kami mulai dengan menikmati ice cream di Marina, kemudian saya membeli topi karena "topi heiiits" yang biasa saya pakai untuk berenang itu lupa saya masukan koper.

It's never too early for an ice cream, right?

Di toko ini, saya berhasil mendapatkan topi dengan harga AUD9


Jam 10 kurang 15, kami mulai mencari perahu kami. Tertulis di email bahwa kami harus menuju Dock D, tapi kami cari-cari tulisan "Tamboiqueen" kok enggak ada ya? Daripada bingung, saya mendatangi sebuah booth bertuliskan "booking office".

Siap masuk ke tempat perahu kami parkir

Bukannya mendapatkan pencerahan, saya dibuat semakin bingung. Akhirnya saya minta ditunjukkan saja, "Where's the vessel of Tamboiqueen?". Petugas menjawab, "It's at Dock D, just go straight, it will be on the right" Hadeh, coba dari tadi nanya gitu aja, saya malah nanya apakah ada nama saya di daftar dia. Eh, dia itu ternyata cuma booking agent.

Mendekati perahu, sang nahkoda menyambut kami, "We will be ready within 25 minutes, you could go around first then come back here". Tapi kan saya harus tau apakah nama kami ada di list dia? "It's ok, we will settle it once you are onboard" begitu lanjutnya santai. Ah ya udahlah pasrah aja, kami duduk-duduk di rumput dekat pantai dan playground saja dulu sambil makan bekal sarapan.


Ini sih judulnya "ngadem" sambil sarapan hehe
Playground gratis dan keren ada dimana-mana, ah seandainya di Jakarta kaya gini


Rene kemudian menunjukan email dari Tamboiqueen, tertulis dengan jelas "Your name will be on the list of our 10.30 trip". Halah!! "Makanya... baca dulu yang bener!" mungkin itu yang ini Rene ingin sampaikan kepada saya. Tapi dia kan tipe cool gitu deh, jadi cukup memperlihatkan email, saya udah tau apa yang Rene maksud:D

Betul saja, nama kami ada di daftar penumpang mereka, number one on the list: Tesya-4 person. Kami pun mengikuti penumpang yang lain naik, dan tidak lama menunggu perahu pun berangkat.

Kami duduk di tepi perahu yang memiliki boom net, tujuan awalnya sih karena hanya di tempat itu kami terlindung dari sinar matahari. Ternyata kami memilih tempat yang tepat, begitu boom net diturunkan, Kiddos dapat turun dan mendapatkan tempat di boom net. Nah udah deh, Kiddos were so happy, sampai waktu dolphin nya dateng pun, mereka kayanya lebih suka pengalaman boom net daripada liat dolphin. Salah fokus ya hehe..

Yuk, siapa mau ikutan?

Selain dolphin watching, perahu kami dilengkapi dengan perosotan. Keren ya! Ketika Kiddos#1 turun melalui perosotan, petugas sempat bertanya meyakinkan saya, "Can he swim? It might be flooding down there". Saya melihat memang arusnya lumayan kencang. Tapi Kiddos#1 tetap ingin mencoba. Dan turunlah ia melalui perosotan ke laut. Woooosh!! And he could swim back of course. Petugasnya pun berkata, "Wow, he is a good swimmer! I should have not asked you!"

Melihat kakaknya berenang ke perahu, saya membujuk Kiddos#2 untuk tidak turun, karena saya enggak berani menemani. Hallooo! Serem booo!! Kiddos#2 (untungnya) setuju dan kembali bermain air di boom net. Ah, selamat!
"Kamu aja yang perosotan" pinta saya pada Rene. Namun ia pun menggeleng hahaha.. sama aja donk! Jadi yang paling hebat dan berani di antara kami berempat ya memang our Kiddos#1!

Cerita detailnya bagaimana cruise kami ini sudah tayang di tesyasblog.com ya. Yang jelas, dibandingkan cruise di Milford Sound, kayanya Kiddos lebih suka dolphin watching dengan Tamboiqueen deh.

Selesai bermain perosotan, perahu membawa kami kembali ke Marina. Kiddos kami biarkan main air selama satu jam, kemudian kami pulang kembali ke Newcastle. Di perjalanan sempat makan McD, kemudian kami tertidur pulas, sementara Rene sibuk nyupir. Tapi enggak apa-apa kok, Rene memang hobby nyupir. Hahaha!

Ketika terbangun, saya melihat Rene melewati tulisan "Blackbutt Reserve". Padahal kami sudah sepakat akan langsung menuju kesana. "Kita mau kemana dulu nih?" tanya saya penasaran. "Mau cari celana dulu di Kathmandu ya" begitu jawab Rene. Wohoo it's shopping time:D Ternyata ia belum rela kehilangan kesempatan belanja pada saat boxing day. Rene menemukan apa yang dicarinya, sementara saya setelah keliling toko, pilih ini dan itu, hanya keluar dengan sebuah botol minum. Haduh masih pada mahal harganya, walaupun banyak barang yang di diskon hingga 60%.

Kiddos untungnya bisa menerima semua permintaan mereka di Katmandu saya tolak. Saya jelaskan kepada mereka, "Semua mahal-mahal disini, nanti beli coklat di Woolworth depan apartment aja ya". 

Kami lanjutkan perjalanan ke Blackbutt Reserve, sebuah taman hutan berisi playground, tempat pikinik, hewan, danau, yang terletak di Newcastle. Kami hanya perlu membayar AUD5 untuk parkir seharian, sedangkan masuk ke dalam gratis! Gilaaaa, padahal keren banget tempat ini buat piknik, untuk main-main dengan anak-anak. GRATIS aja gitu? Hebat ya!

Sehari sebelumnya kami juga melihat burung dan wallaby di Wildlife Sydney Zoo

Tiba-tiba ada burung merak lewat dengan bebasnya!
Ke ujung dunia mana pun, playground tetap yang dicari:D
Playground untuk toddler

Terdapat kesempatan foto dengan Koala, sayangnya ketika kami tiba disana, sudah tutup. Tapi kami tetap senang menikmati taman yang keren ini dengan hanya membayar AUD5 untuk parkir.

Enaknya liburan musim panas itu kan gelapnya jam 9 malam ya, nah kami belum juga pulang. Tujuan terakhir tentunya pantai. Dari beberapa pantai di Newcastle, sore itu saya memilih Nobbys beach. Pantai ini akhirnya menyandang predikat "pantai favorit kami sekeluarga" selama liburan di Sydney dan Newcastle. Seru banget main ombak disini! Tuh liat aja our Kiddos#2 happy face.



Ketika asyik bermain, seorang Ibu mendekati saya. "It's a great day isn't it?" katanya membuka percakapan. Ia memperkenalkan dirinya bernama Anna, dan ia amazed saya liburan ke Newcastle dari Jakarta. "Wow it's a big holiday for you and family!" katanya polos. "Yes indeed!" jawab saya sejujurnya.

Saya bertanya banyak kepada Anna, dari kenapa saya melihat banyak bangsa kulit hitam di Newcastle hingga wanita India berjilbab. Katanya, para warga Afrika itu merupakan para pengungsi. Sementara banyaknya warga India adalah karena terdapat banyak orang India yang sekolah di Newcastle University.

Anna adalah warga asli Newcastle, ia sangat ramah. "I have some moslem friends, that's why I approached you seeing you with a moslem swimwear", ah kalimat yang indah keluar dari seorang warga negara Australia.

Kami sekeluarga sangat menikmati hari itu, malamnya kami tidur cepat karena sudah lelah seharian bermain. Sebelum tidur, saya ingat obrolan dengan Anna. Dan entah kenapa saya ingin sekali melanjutkan sekolah di Newcastle University. Semoga keinginan ini akan tetap membara, dan enggak kalah oleh kesibukan di kantor. Hehehe. Amiin :)



written on January 9, 2015 by @tesyasblog


Related Post:
Dolphin Watching with Tamboi Queen Cruises


Next Post:
Sandboarding di Port Stephens


Previous Post:
Wildlife Sydney Zoo dan Variety Playgound Lake Macquarie

4 comments:

  1. Keren Mbaaa... Dolphin-nya mana??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dolphin nya nanti ya di tesyasblog.com Mba hehehe

      Delete
  2. aaghhhhh mba tesyaaaa, aku jg pgn naik boom net nyaaa ^o^... Itu knpa anak2 semua di net? org dewasanya g ada?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Fan asik loh! Boleh orang dewasa juga, tapi pas baru dipasang anak2 udah memenuhi boom net jadi yg dewasa ngalah deh:D

      Delete