Serunya Sandboarding di Port Stephens dan Berenang di Merewether Ocean Baths


Sydney Family Trip Day 8

Jam delapan pagi, kami sudah meninggalkan apartment dan mengarah ke Port Stephens. Kali ini tujuan kami ke Anna Bay, untuk melakukan sandboarding. “Aku enggak mau sandboarding” kata Kiddos#2 memulai perjalanan kami ke Anna Bay dengan drama. Here we go again! Saya hanya mengatakan, “Ya udah, nanti Dede sama Bundu aja ya dipinggir”.

Kami tiba jam 9 di tempat parkir sebuah pantai bernama Birubi point, dan mencari bus berwarna merah. Alhamdulillah, sebuah tour bernama Port Stephens 4WD memberikan kami kesempatan untuk melakukan sandboarding free of charge! Kalau tidak, kami harus membayar AUD78,50. Dalam emailnya, staff dari Port Stephens 4WD merekomendasikan kami untuk mulai di pagi hari, “With small kids, it is best to do it in the morning to avoid the heat”.

The bears from Sheraton Bandung are ready to have fun at the dune!



Kami menunggu di parkiran sambil sibuk memakai sunblock. Sengaja Kiddos saya pakaikan celana dan kaos panjang, karena hari sebelumnya matahari sangat terik. Untungnya hari itu udara cukup bersahabat.

With our "bumble bee"


Tidak lama menunggu bus merah datang, kali ini saya PD aja bahwa nama saya akan ada di list mereka seperti saat naik cruise di hari sebelumnya. Jadi saya menunggu mereka mempersilahkan kami untuk “daftar ulang”. Selain kami berempat, ada seorang Ibu dan anaknya yang pagi itu antre bersama.

Alhamdulillah, nama saya ada di daftar mereka dengan notes “4 people”. Kami diminta untuk tandatangan, dan masing-masing diberi satu botol air mineral sebelum naik ke dalam bus. Bus membawa kami ke suatu tempat yang khusus di reserve oleh Port Stephens 4WD. 

Daftar ulang di booth Prot Stephens 4D


Kami turun dari bus, lalu diminta berkumpul untuk diberikan briefing. Di dalam briefing dijelaskan bahwa kedua tangan harus berada di belakang badan dan menempel di pasir agar tidak jatuh. Kedua tangan berfungsi sebagai brake. Kami diingatkan pula bahwa sudah ratusan handphone hilang di gurun pasir. Jadi sebaiknya tidak ada yang membawa handphone di saku celana. Setelah merasa PD, mulailah kami naik gurun pasir for the first time! 

Naiknya lumayan cape loh!:D

Awalnya kami mencoba dune yang tidak terlalu curam, hanya sekali mencoba, Kiddos#1 langsung minta main di dune yang lebih menantang. How about me? Dengan alasan menemani Kiddos#2, saya memilih dune yang buat latihan aja:D Ihhh serem banget turun di dune yang beneran itu! Namun saya kurang beruntung, setelah merasa bisa, Kiddos#2 pun bergabung bersama kakaknya di dune yang curam. Dan saya akhirnya jujur, “Aku enggak berani!” ketika Rene minta bergabung:D

Kiddos#1 ga ada takutnya meluncur di dune yang curam

It’s a boy thing! Rene dan Kiddos bolak-balik naik turun dengan semangat. Sementara saya, ketika sudah melakukan 8 putaran, dan akhirnya mencoba 2 kali di dune yang curam (Yeay ternyata emang seru!), saya memutuskan berhenti. Cape booo naik dune itu:D Saya duduk di tenda yang disediakan, dan setelah 2 jam bermain, akhirnya Kiddos sepakat untuk pulang. Cerita detail mengenai Port Stephens Sandbording, silahkan dibaca di tesyasblog ya.

Selfie di gurun pasir, kapan lagi?
Tenda seadanya untuk berteduh

Selesai sandboarding, kami tidak bisa melewatkan pantai Birubi nan indah, yang sudah kami intip dari puncak dune ketika sandboarding. Kami pun sepakat bermain satu jam di sana, Kiddos dan Rene main air, saya membeli fish and chip di cafe yang berada tidak jauh dari pantai. Terdapat kios untuk takeaway dan area restoran yang lokasinya bersebelahan.

Birubi beach yang cantik


“You can not eat inside if you take away your food” jelas pegawai restoran kepada seorang bapak Chinese yang memaksa ingin makan di dalam. “But the kitchen is the same” jawab si Bapak enggak kalah ngotot. Saya yang berdiri di belakang si Bapak asik nguping aja.  Perseteruan diakhiri dengan sang Bapak menggerutu ke istrinya dalam bahasa China, mungkin ia sedang “curcol”. Memang view dari restoran keren banget, makanya si Bapak keukeuh pengen makan disana. Sayangnya ia salah strategi dengan memesan makanan secara take away.

Restoran keren dengan pemandangan ke pantai

Kiddos menyudahi permainan ombak ketika saya membawa Fish and Chips untuk makan siang mereka. Kami pun jalan bersama ke area shower, dan makan fish and chip di depan restoran. Yah, daripada diomelin ama staff restoran yang jutek:p Enggak apa-apa, di depan restoran juga view nya tetep sama kok, sama-sama cantik!


Cocok ga Kiddos jadi surf rescue?

Menurut Rene, Fish and Chip seharga AUD12 ini adalah yang terenak dari semua Fish and Chip yang pernah ia coba selama ini. Sedangkan menurut saya, rasanya sama aja dengan yang lain. Hahaha! Kalau disuruh memilih pempek dan siomay Bandung yang enak, baru saya bisa:p 

Kami meninggalkan Birubi beach dan Rene men-setting GPS menuju Jesmond Exceutive Villas, tempat kami tinggal selama di Jesmond. Mendekati destinasi yang tertera di GPS, saya mengusulkan untuk berenang di pantai Mereweather. Rene pun menyetujui permintaan saya untuk berenang di Ocean Baths yang ada di Merewather.

Aaaah.... saya makin cinta nih sama Newcastle! Setelah puas berenang di Nobbys Beach, kali ini saya bisa berenang di kolam renang yang sudah berusia puluhan tahun dan berisi air laut. Coba ya Indonesia punya bath pool seperti ini, dilengkapi dengan area toilet dan shower yang terawat! Andai saja...




Terdapat dua kolam yang berbeda untuk anak dan dewasa. Kolam untuk dewasa terletak di dekat laut, sementara kolam untuk anak berada lebih dekat ke pantai. Kolam renang ini GRATIS loh! 




Lagi asyik-asyik berenang, Kiddos kompak minta udahan dan mereka memilih berenang di laut. “Aku kan mau main ombak!” kata Kiddos#2. Jadilah walaupun saya belum puas berenang di ocean bathpool, kami beranjak ke luar dari kolam renang. Lalu berjalan menyusuri pantai hingga tiba di bendera merah kuning, area yang dijaga oleh lifeguard. “Swim between two flags” adalah yang dihimbau oleh para lifeguard.

Sore itu angin bertiup sangat kencang, berkali-kali Kiddos serta anak lainnya terseret tarikan ombak. Melihat hal itu, saya minta mereka berhenti. Langsung terlihat muka mereka yang kecewa, namun setelah dijanjikan akan berenang di hotel, mereka pun tidak protes.

Jam lima sore, kami sudah tiba kembali ke apartment. Saya langsung menuju reception untuk membeli kartu laundry: AUD4 untuk cuci baju dan AUD4 untuk mengeringkan baju. Saya sempat tanya berapa harga wifi, katanya AUD10 untuk satu hari. Ah, saya enggak rela bayar semahal itu! 

Ketika memasuki kembali apartment, Rene sempat berkomentar, “Tumben ya kita bisa pulang jam segini” hahaha...memang biasanya kami selalu pulang mendekati sunset, sekitar jam 8-9 malam.

Sore hari di Jesmond Executive Villa & Apartment

Sekitar jam 10 malam, Kiddos sudah tidur pulas padahal it was a new year eve! Saya dan Rene memang tidak berencana melihat pesta kembang api baik di Newcastle maupun Sydney. Sudah cukup sekali saja kami menunggu 16 jam untuk Sydney NYE’sfireworks. Enggak kebayang harus nunggu kembang api dengan Kiddos. Rempong to the max!


Jam 12 malam, kami menyaksikan pesta kembang api Sydney Harbour Bridge secara live dari televisi. Pesta kembang api yang kami lihat lebih menyeluruh dari semua sisi (yeah right, lagi-lagi saya menghibur diri:p). Kami sempat dengan noraknya foto-foto Sydney NYE 2015 fireworks yang ada di televisi. Salah satu foto langsung saya upload di path dengan comment: 

“Happy New Year 2015. Ternyata view yang paling bagus untuk melihat Sydney NYE Fireworks adalah dari TV”:D

Happy New Year 2015 :)



written on January 17, 2015 by @tesyasblog

Previous Post:

6 comments:

  1. Tnyata seru banget yaa sand boarding..sayang kemaren kita batal gara2 overbudget..hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah sayang banget Bubu, gpp nanti next time kalau ke Sydney mampir Port Stephens ya..

      Delete
  2. udh kebayang serunyaaaa ^o^... aku paling suka ama sandboardingnya... pasti capek ya mba naik k atas ;p... turunny cuma brp detik doang pdhl :p..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Fanny...dan karena keseruan ini kemudian pengen snow boarding! Hahah...amiiiin.

      Delete
  3. rasanya pngn banget bisa ke Sydney bareng keluarga..tp masih nabung dulu dah :D

    ReplyDelete