Liburan Keluarga Ke Turki Pasca Ledakan Bom di Bandara Udara Internasional Ataturk


~ Live Blogging from Istanbul ~


I still remember that morning, ketika bangun pagi dan membuka handphone, pesan WA pertama yang saya baca adalah dari Ade @travelingprecil dan Olen @backpackologyID, "Tesya, ada bom di Istanbul airport!". 

DEG!! LANGSUNG LEMAS!! -_-

Malam sebelumnya saya dan mr.husband baru selesai packing, dan sore itu rencananya kami akan meninggalkan Jakarta menuju Kuala Lumpur, memulai perjalanan kami ke Istanbul.

Saya lanjut membaca WA dari teman-teman yang lain, semua bertanya hal yang sama, "Tes, udah di Istanbul?" 

Membawa keluarga tercinta liburan ke Turki satu hari pasca bom meledak di Istanbul Ataturk Airport was a hard decision to make. Tapi kami bulatkan tekad dan memutuskan tetap berangkat. Saya pasrahkan semuanya kepada Allah SWT, be it kami hanya akan sampai Kuala Lumpur atau bahkan stay di Qatar (pesawat yang kami gunakan adalah Qatar Airways, jadi transit dulu di Doha).

Ternyata Allah SWT menijinkan kami untuk sampai di Istanbul.

Suasana di Bandara Ataturk ketika kami tiba, 2 hari setelah ledakan bom.


Satu Hari Sebelum Tiba di Istanbul

Kebetulan kakak mr.husband, Om Pierre, tinggal dan bekerja di Qatar. Karena itu, mr.husband meminta bantuan Om Pierre untuk menelepon Qatar Airways perihal pesawat kami dari Doha ke Istanbul. Dari pengalaman saya sebelumnya menelepon kantor perwakilan Qatar Airways di Jakarta, telepon tidak pernah diangkat! Karena itu kami minta bantuan langsung dari Qatar:p

Pesawat Qatar Airways tgl 29 Juni dari Doha ke Istanbul dibatalkan. Memang Bandara Ataturk di Istanbul resmi ditutup pasca ledakan bom. Penerbangan dengan kode QR239 yang dibatalkan tersebut adalah kode penerbangan yang sama, yang akan membawa kami pada tgl 30 Juni. 

Ya Allah... perasaan makin enggak menentu mendengar kabar dari Om Pierre. Namun menurut Om Pierre, pesawat kami masih on schedule. "Ya udah, kalau kalian stay over di Qatar kan semua ditanggung Qatar Airways" begitu kata Om Pierre. Bener juga ya!

Kami tiba subuh tanggal 30 Juni 2016 di Hamad International Airport, Doha


Saya akan menulis posting terpisah mengenai penerbangan kami dengan Qatar Airways, teman-teman sudah baca kan bagaimana cerita kami hunting tiket pesawat ke Turki melalui website Qatar Airways di link ini?

Singkat cerita, penerbangan kami ke Istanbul menggunakan Qatar Airways was on schedule, pagi hari kami meninggalkan Doha menuju Istanbul.

Bismillah, kami pun berangkat ke Istanbul


Tiba di Bandara Ataturk Istanbul

To our surprise, terminal kedatangan Bandara Ataturk seperti biasa aja. Tetap super sibuk dengan antrean imigrasi yang panjang dan lama. Begitu keluar pesawat dan toilet break, kami langsung menuju area "Passport Control" dan antre sekitar 45 menit.

Untungnya kami sudah membuat visa Turki online (baca: mr.husband yang urus visa, bukan saya:D), jadi begitu tiba di Bandara Ataturk, kami tidak perlu repot membuat visa di mesin yang tersedia. Kebayang kan rempong-nya, membuat visa di mesin untuk 6 orang dengan keadaan bandara yang sangat sibuk siang itu?

Tidak ada pertanyaan apapun dari petugas imigrasi, kami pun berjalan ke area koper, dengan disambut papan pengumuman ini. Okesip, kita harus belanja:)

Best time to shop, loh! *godaan



Dari Bandara Ataturk ke Kota Turki

Sebetulnya ada Metro dari airport menuju area Sultan Ahmet, dimana apartemen AirBnB kami berada. Tapi saya enggak mau ribet traveling bersama kedua Kiddos dan my parents, bawa tiga koper besar ke dalam metro. Belum lagi harus lanjut naik taksi dari stasiun metro ke apartemen.

Kami putuskan untuk sewa van yang ditawarkan oleh pemilik apartemen AirBnB. Sedikit lebih mahal daripada jasa yang melayani antar jemput dari dan ke Bandara Ataturk. Tapi kan supirnya udah pasti tau dimana letak apartemen kami. Biaya penjemputan untuk kami ber-enam adalah USD50, dan kami puas karena van-nya emang keren sih:)


Sesungguhnya, ini pertama kali kami dijemput private van saat tiba di luar negeri:D


Saya bersyukur memutuskan dijemput oleh van yang sudah kami pesan. Bayangin aja kalau dalam keadaan bandara yang baru di bom 2 hari sebelumnya, kami harus cari transportasi untuk ke kota Istanbul. Haduuh, enggak deh ya..

Ohya, lucu juga cara penjemputan di Bandara Ataturk ini. Jadi begini step-nya:

1. Begitu keluar dari bandara, saya melihat ada papan nama saya: "Tesya Sophianti". Saya mendekati papan yang terpasang di sebuah tiang kecil tersebut, bingung: ini papan siapa yang punya?   
2. Kemudian ada seorang pria yang bertanya, "Is this your name?" Saya pun menjawab "iya". Lalu ia pun meminta kami mendekat.
3. Setelah menunggu sekitar 5-10 menit, ada pria lain yang mengajak kami jalan ke area luar bandara. Kemudian kami diserahkan kepada pria lain lagi. Hadeh!


Area kami menunggu van di depan gedung parkir


4. Akhirnya van kami tiba, dan kami diserahkan kepada supir yang akan mengantarkan kami. Eee ya kali kaya lari estafet gini sih! Hahaha..


A Gilmpse of Turki Around Our AirBnB Apartment

"Hi.. I am Ahmet" seorang pria tambun nan brewokan menyambut dan membuka van kami setelah tiba di daerah Fatih, Sultan Ahmet. Ahmet adalah pemilik apartemen AirBnB yang kami sewa. Ia pun membawa satu koper dengan berat 20 kg naik ke lantai 2 melalui tangga. Alhamdulillah, baik:)

Mengenai AirBnB yang kami sewa, akan saya buat tulisan terpisah ya... Meanwhile, silahkan menikmati foto-foto di bawah ini. AirBnB kami dan area di sekitarnya.


Begitu tiba di apartemen, Kiddos#1 main hadiah dari Qatar Airways, sementara Kiddos#2 minta makan:D
Area apartemen kami berlokasi di area penduduk lokal
Kiddos#1 langsung jalan-jalan dengan mr.husband untuk membeli air mineral.
Then he found out bahwa Walls dalam bahasa Turki adalah Algida hehe..



Liburan keluarga ke Turki kali ini cukup panjang, 14 hari termasuk di perjalanan. Kami selow aja sih, hanya ingin explore Istanbul dan Cappadocia (yes, balon udara!). Yang istimewa, kali ini kami mengajak my parents. Baru kali ini kami liburan jauh ber-enam. Selama ini paling jauh kami baru ke Bali. 

Doakan ya teman-teman semoga kondisi di Istanbul pada khususnya dan Turki pada umumnya akan terus kondusif. Aamiin. 

Foto dari liburan di Turki ini kami upload twitter dan instagram @tesyasblog dengan hashtag #TurkiyeFamTrip. Jangan lupa untuk follow akun social media kami ya :)





written on July 3, 2016 by @tesyasblog

6 comments:

  1. Woww udah di Turki ajaaa ... Have fun and be safe there!

    Btw ... 'kami diserahkan kepada pria lain lagi' --- ngakak pas baca ini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya Kak Timo, aneh juga ini penjemputan di Istanbul. Tapi cukup efisien juga sih..

      Delete
  2. Alhamdulillah Allah mengizinkan mba Tesya dan keluarga berlibur dan berlebaran di Turky. Maaf lahir batin ya Mbak. have a nice trip *kisses*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Mba, hari ini kami sudah mau pulang ke Jakarta. Selamat lebaran Mba, mohon maaf lahir dan batin juga ya.

      Delete
  3. jalan2 di sekitaran istanbul itu seneng deh... jalannya ngingetin ama cerita2 novel malory towers, ato sekolah2 asrama karangan enid blyton itu :D.. aku ama suami dulu juga suka cuma sekedar jalan aja sambil sesekali liat brg2 yg dijual ato beli cemilan di pinggir jalannya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha emang iya ya Enid Blyton itu mengingatkan Turki?
      Emang seneng banget di Istanbul karena makanan pada halal, jadi enggak was was mau jajan ya.

      Delete