Tiba di Sydney Airport


Life blogging from Sydney :)

Sydney Family Trip Day 2

Alhamdulillah kami melewati imigrasi di Sydney Kingsford Smith International Airport dengan lancar. Satu jam pertama di pesawat, saya mengisi empat kartu kedatangan dan empat kartu mengenai Ebola. Pegel juga loh, karena banyak field yang harus di isi. 

Australia yang memberlakukan aturan ketat mengenai barang-barang apa saja yang boleh dibawa, membuat kami tidak berani membawa makanan satu pun. Walaupun begitu, kami tetap mencentang "Yes" pada kolom "medicine" karena kami memang membawa obat untuk anak.




Setelah mengambil bagasi, kami pun antre di lajur "Things to declare". Petugas yang ramah menyambut kami "Welcome to Sydney" katanya. Kemudian dia bertanya, apa yang kami bawa? Saya jawab "We got vitamins and eye drops for our kids". Petugas pun menjawab, "That's ok, you can proceed to line 6". Kami melewati line 6 yang ternyata langsung menuju pintu keluar, Alhamdulillah kami tidak perlu melewati pemeriksaan apapun lagi.

Kami pun keluar, dan Kiddos#1 bertanya kepada saya, "Bun, kita kan bawa permen" Nah, saya lupa declare permen yang saya bawa untuk persiapan Kiddos saat take off dan landing. Kiddos#1 yang saya sudah ceritakan mengenai kewajiban penumpang untuk melapor barang yang dibawa masuk ke Australian pun mengingatkan saya. "Oh iya Bundu lupa, ya udah kita simpen di koper nanti ya?" jawab saya. Ia pun mengangguk setuju.

Begitu keluar, kami berbagi tugas, Rene membeli simcard, dan saya mencari toko yang menjual My Multi card. Harga simcard yang AUD30 itu, membuat kami memutuskan hanya membeli satu saja. "Do you know where can I find My Multi card?" tanya saya kepada petugas di counter Vodafone. "Do you see WH Smiths over there? They should have it" 

Saya berjalan ke toko yang dimaksud, sementara Rene dan kedua Kiddos masih menunggu urusan simcard di Vodafone selesai. Sayangnya WH Smith tidak memiliki kartu anak, sehingga saya pun harus mencari tempat lain untuk membeli kartu My Multi.

My Multi adalah kartu transportasi yang digunakan di Sydney. Tidak seperti negara maju lainnya, Sydney baru saja memiliki Opal Card, semacam Ez-Link di Singapura ataupun Kartu Octopus di Hong Kong. Sebelum ada Opal Card, warga Sydney menggunakan My Bus, My Train, My Ferry, ataupun My Multi yang bisa digunakan untuk ketiganya.

Daripada Opal Card, saya memilih membeli My Multi weekly walaupun harganya mahal banget! Kartu dewasa adalah AUD63, dan anak AUD31,5. Saya harus membeli empat Opal Card, sementara My Multi, saya cukup membeli dua dewasa dan satu anak saja. Saya sudah riset, dengan moda transport yang akan kami gunakan, sebetulnya 11-12 dengan harga Opal Card. Tapi saya tertarik dengan Family Fare Deal yang ditawarkan My Multi.

Ketika saya kembali ke counter Vodafone, urusan simcard sudah selesai. Saya pun mengajak mereka ke train station yang ada di Sydney Airport. Rene menunggu di atas, sedangkan saya turun ke train station bersama Kiddos#1.



"I would like to buy My Multi Zone 3 weekly, using the Family Fare Deal" tanya saya kepada petugas. Tapi saya ragu, dan bertanya lebih lanjut "Is the deal still valid?" Petugas pun menjelaskan, "Yes, with the adult ticket you can buy only 1 child ticket if you have more than one chilld under 16 with the deal" Saya membayar AUD157,5 dan mendapatkan dua kartu dewasa dan satu kartu anak.

Kiddos#1 yang sedari tadi mendengar penjelasan sang petugas memberondong saya dengan pertanyaan. "Jadi cuma beli satu kartu untuk aku, Dede ga usah?" tanyanya. Dan tetap muncul pertanyaan ini, "Nanti siapa yang masukin kartu di mesin di bis nya?" Saya menjawab bahwa mereka harus bergantian memasukan kartu saat naik bis.

Ketika kami kembali bergabung bersama Rene, Kiddos#1 dengan semangat 45 menjelaskan mengenai discount yang baru saja kami dapatkan itu hehe..

Karena kami sudah dekat dengan bus stop untuk public bus, kami memutuskan untuk naik bus 400 saja, toh kami pikir hujan turun rintik-rintik, enggak besar. Kurang lebih 10 menit menunggu, bus 400 pun datang.

Tapi ketika kami harus turun di Randwick, tempat apartment yang kami sewa dari airbnb.com berada, hujan turun lumayan deras. Wah gimana ini?!  Nicholas sang pemilik apartment sudah menyebutkan di dalam email, bahwa taksi dari airport tidak akan lebih dari AUD30. Tapi karena baru "dirampok" oleh My Multi cards, saya enggak rela donk bayar AUD30 lagi untuk taksi:p

Penyesalan selalu datang terlambat. Jadilah kami memutuskan untuk berlari di bawah hujan! Untungnya Rene enggak menyalahkan saya, dia hanya bilang "Enggak apa-apa, kita lari aja, toh udah lama ga kehujanan" Kiddos pun lari kesenangan, dan kami basah kuyup!

Kami harus berganti bus untuk menuju apartment. Nah, untungnya (orang Indonesia banget selalu beruntung kan ya?) kami menemukan sebuah toko yang buka pada hari natal. Kami membeli dua payung dan satu box Indomie Goreng isi 5. Total yang kami keluarkan AUD20, masih lebih murah dari biaya taksi sih, tapi plus basah kuyup!

Kami tiba di apartment yang ternyata terletak di sebuah gedung tua. Kunci disimpan di dalam kotak surat, sesuai arahan sang pemilik. Kiddos#2 memulai dramanya, karena ia ingin tinggal di "hotel yang tinggi" katanya. Hingga sebelum tidur dia masih menggerutu, "Pilihan Bundu jelek, aku mau di hotel" Ya ampuun.. drama oh drama!

Padahal saya dan Rene sih seneng banget sama apartment Nicholas, kami punya dua kamar tidur, kamar mandi dengan bathub, mesin cuci dan dapur. Harga per-malam AUD150, enggak mungkin banget deh dapet hotel dengan harga yang sama yang memiliki semua fasiltas seperti di rumah Nicholas.

Kamar utama kami, dengan komputer Apple dan free Wifi
Kamar kedua dengan sofa bed

Saya menjelaskan kalau harga hotel di Sydney mahal, dan juga mengatakan bahwa rumah Nicholas dekat dengan pantai. Ia terus saja marah-marah hingga akhirnya terlelap tidur. Saya berharap, besok ketika tidak mengantuk, ia akan suka rumah sementaranya di Sydney ini.


written on December 27, 2014 by @tesyasblog


Note: ikuti juga livetweet kami dengan hashtag #SYDFamTrip via akun twitter @tesyasblog ya.


Previous Post:


12 comments:

  1. Rajin banget kamu, Tesya :D
    Kiddos disuap pake fish n chips udah beres ya?
    Welcome to my hometown. Enjoy Sydney.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mumpung bawa laptop Ade hahaha..
      Kiddos udah disuap sama mainan beli pas boxing day, tapi tetep aja dia minta pindah hotel yang tinggi. Haduh!
      Salam kangen dari Sydney untukmu, De.

      Delete
  2. Aaak...dah di Sidney ajah!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Nisa, bilangin Oma ya, belum beli lagi Lonsay Medan nya nih heheh :)

      Delete
  3. anak2....selalu minta yg aneh2 ya :D..

    selalu ga sabar baca tulisan2 berikutnya ttg liburanmu kali ini mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya namanya juga anak anak ya Fan:D
      Ditunggu tulisannya ya, masih banyak PR nih hehe..

      Delete
  4. maaf, saya ign menanyakan apakah disana ukuran simcard bisa memilih mini/micro sim? atau ad jasa pemotongan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ukuran kartu sesuai smartphone kita, mereka menyediakan ukuran standard maupun yang micro SIM.

      Delete
  5. Kakak cantik...asik bner liburan terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya Mba, kalau akhir tahun kebetulan cutinya panjang..

      Delete
  6. Halo saya mo nanya nih, kalo opal card gitu kalo anggota keluarga terdiri dari 2 dws n 2 anak tetep harus beli 4 yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya betul, beli satu kartu untuk satu orang.

      Delete