The Last Day of Our Holiday in New Zealand

Sebelum mengejar pesawat kami dengan rute Christchurch-Melbourne pada sore hari, kami sempatkan berenang di Lake Tekapo Hot Spring. Pagi itu dengan enggan kami meninggalkan apartment Mantra Lake Tekapo yang sayangnya hanya satu malam kami nikmati. @Diniros masih sempat bertanya "Dingin banget di luar, kalian mau tetep renang?". Hari itu kami berpisah dengan keluarga @diniros, karena mereka akan menginap semalam di Christchurch, sementara kami langsung ke Melbourne. Saya menjawab pertanyaan Dini, "Gpp Din, kan airnya panas:D".

Tidak banyak yang bisa dilakukan di Lake Tekapo selain leyeh-leyeh menikmati keindahan alam di sekitar danau dan gereja tua Church of The Good Shepherd. Tersedianya sebuah kolam air panas dengan pemandangan ke Lake Tekapo yang saya lihat di website bookme langsung menggoda saya. Apalagi tiket masuknya promo 50%, kami hanya membayar NZD 10 per orang.

Sesi berenang di tengah udara mendung nan dingin pagi itu menjadi salah satu highlight dari liburan kami di Pulau Selatan New Zealand. Bagaimana tidak, selagi berenang kami bisa menikmati pemandangan Lake Tekapo sambil menghirup udara segar dari hutan pinus nan lebat.

Awesome pool!
Tentunya kiddos sangat sulit diajak berhenti dari sesi renang di Lake Tekapo Hot Spring. Air yang hangat membuat mereka sangat betah. Saya juga betah sih, seandainya saja kami tidak harus mengejar pesawat sore itu. Tepat jam 12, kami menyudahi acara berenang dan bersiap-siap melanjutkan roadtrip ke Christchurch.

Having fun at the pool

Bisa ditebak, kiddos cape dan tidur setelah saya memberi mereka makan siang di mobil, yang kami beli di Lake Tekapo town center. Perjalanan yang kami tempuh selama 4 jam dari Lake Tekapo ke Christchurch cukup membosankan karena jalan yang kami lalui mayoritas jalanan lurus. Untungnya Rene yang memang hobby nyupir, dapat menahan kantuk dibantu oleg satu botol Red Bull, energy drink.

Pulas tidur di mobil

Memasuki Christchurch, kami masih punya sekitar satu jam untuk jalan-jalan. Saya request untuk mampir sebentar di mall karena ingin mengintip Kathmandu, padahal Rene sudah setting GPS menuju Cathedral:p Yah begitulah, ibaratnya men are from Mars and woman are from Venus.

Shopping center yang pertama kami lewati adalah Tower Junction Shopping Complex, dan kebetulan mata saya menangkap Kathmandu factory outlet. Oh memang mata saya ini tajam:D Kami pun masuk, dan menghabiskan 30 menit pertama di Toyworld. Halah! Selama di New Zealand, kiddos memang tidak pernah melihat toko mainan. Jadi inilah toko mainan pertama yang mereka lihat selama 8 hari di New Zealand:p 

Namun keuntungannya setelah membeli mainan, mereka sibuk playing with their new toys ketika kami bergantian mengintip jacket dan tas di Kathmandu.


Sibuk dengan mainan minecraft

Riccarton Mall pusat perbelanjaan lainnya di Christchurch, hanya kami lewati. Kami langsung meluncur ke kantor Apex untuk mengembalikan mobil. Setibanya di sana, kami mengeluarkan semua barang dari dalam mobil. Luggage kami selama liburan 12 hari ini adalah satu koper besar dan satu ransel yang dibawa Rene, sedangkan bagian saya hanya tas ungu dan kantong berisi tiga bantal tidur di pesawat. Enteng kan yang saya harus bawa? Hehe.. Setelah urusan administrasi selesai, kami pun diantarkan mobil Apex ke bandara. Terimakasih Nisan Tiida yang udah menemani kami melakukan roadtrip ribuan kilometer. 'Till we meet again.




Christchurch airport sangat nyaman dan sepi sore itu. Beda banget deh dengan Melbourne airport. Kami langsung menuju counter check-inAlhamdulillah bagasi kami 22 kg, kurang 3 kg dari bagasi yang kami beli. Ketika Rene dan kiddos check-in, saya foto-foto toko di dalam bandara Christchurch. 


Christchurch Airport dari luar
Tegang takut bagasi lewat 25 kg:p
Salah satu toko yang menjual souvenir di Christchurch Airport

Kami berjalan ke departure hall dan melewati belt untuk luggage di arrival hall. Betul kan sore itu sepi banget?



Airport yang keren  

Karena waktu kami masih banyak, kami sempat makan mie kuah yang ketika membeli, saya harus antri bersama satu group wisatawan asal China. Kami masuk ke area immigration clearance begitu pintu imigrasi dibuka. Lucu ya, pintu imigrasi ditutup dan baru dibuka dua jam sebelum pesawat terbang. Mungkin saking sepinya jadwal penerbangan di airport ini.


Disini semangkuk mie kuah seharga NZD 8
Duty free shop setelah melewati imigrasi


Di dekat gate, kami menemukan sebuah playground. Nah, aman deh, kiddos bisa main di playground ditemani Rene yang duduk tidak jauh dari mereka. Dan saya bisa kembali window shopping di area duty free shop.

Kecil sih, tapi lumayan menghibur kiddos
Main playground berdua aja

Akhirnya penumpang dipanggil untuk masuk pesawat Jetstar. Kami dipersilakan masuk lebih dulu karena bepergian dengan anak. Sedih banget meninggalkan New Zealand yang sudah membuat kami sangat betah. 

Our plane is ready


Memasuki pesawat, kami dibuat geli dengan suara biri-biri di dalam lorong yang dipenuhi gambar salah satu binatang ciri khas New Zealand itu. Ah kreatif banget ya mereka ini memberi kesan kepada para pengunjungnya hingga langkah terakhir!

Suara "mbeeeeee" kami dengar
 sblm msk pesawat

Terimakasih Ya Alloh, kami sudah diberikan kesempatan untuk berlibur ke New Zealand. Another bucket list checked. Dan semoga cerita kami selama berlibur di New Zealand ini bisa menginspirasi Anda dan keluarga yang ingin seperti kami, mewujudkan mimpi liburan ke New Zealand. 


written on March 6, 2014 by @tesyasblog


Previous Post:
Keajaiban Alam di Moeraki Boulders dan Lake Pukaki

6 comments:

  1. Kok bisa Mbak cuma 22kgs ber4? Saya kemarin ke sendiri aja 17kg qiqiqiii...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe bawa apa aja tuh 17 Kg?:D Iya kita sih bawa baju secukupnya aja, kan disana laundry mba..

      Delete
  2. ini NZ udh ada dlm bucket listku sjk 2 thn lalu.. ga sempet2 didatangin ;p selaluuuuu aja gagal dan akhirnya milih negara lain... Tapi tulisan2mu ttg NZ udah aku save as favorite Mba ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha NZ has been in my bucketlist for years! Enggak nyangka juga akhirnya bisa kesana dan bawa kiddos pula.
      Mudah-mudahan bisa segera jadi bucketlist#1 ya buat Fanny hehe..

      Delete
  3. setelah baca tulisan ini, jadi mupeng pengin ke NZ nih :)

    ReplyDelete