Liburan ke Langkawi

Liburan ke Langkawi ini sebetulnya merupakan extended plan dari hasil berburu ticket murah Jakarta - Kuala Lumpur pada bulan Mei 2012, untuk keberangkatan setahun setelahnya. Sebetulnya, waktu saya membeli ticket, Rene mempelihatkan kalau ia kurang setuju. Namun karena tanggal tsb adalah long weekend dan harga ticket kami ber-4 pp Rp 1,3 juta nett, tombol submit payment saya klik:p 

Agak bingung memang, mau ngapain ya di KL sama kiddos? Saya pun sepakat ketika Rene ber-ide liburan ke Langkawi, yang artinya saya harus kembali berburu ticket murah. Alhamdulillah ketika Air Asia kembali big sale bulan Sept 2012, saya mendapatkan ticket promo KL-Langkawi pp dengan harga MYR 330 sudah nett (termasuk pick a seat). Jadi in total ticket kami ber 4 Jkt-Langkawi via KL sekitar Rp 2,3 juta pp.

Kami berangkat Rabu malam dari Jakarta, menginap semalam di Tune Hotel LCCT, dan lanjut ke Langkawi hari Kamis pagi pesawat jam 07.30 dari KL. Membangunkan kiddos di pagi hari setelah baru lelap tidur jam 1 pagi menjadi derita tersendiri. Aaah, menyesal membeli ticket overnight seperti ini. Untungnya aura liburan membuat kiddos enjoy walaupun harus melalui transit yang melelahkan.

Setibanya di Langkawi Airport, Kiddos langsung berlarian dari counter sewa mobil ke aquarium yang dipersembahkan oleh Underwater World Langkawi. Mereka tidak pernah mengenal kata cape ya?

asyik melihat aquarium cantik

Day 1

Kami sewa mobil di Langkawi dari Kasina melalui internet. Tapi setibanya di airport, banyak sekali counter sewa mobil. Rasanya kalau pun tidak sewa melalui internet, tidak akan masalah.  


counter sewa mobil di arrival hall

airport yang nyaman dan bersih

Dari airport kami langsung menuju Langkawi Cable Car, dengan jarak tempuh sekitar 30 menit kami tiba di area Oriental Village. Sebuah kampung turis yang berisi toko souvenirs, restoran dan yang paling penting: arena playground. Jauh ke dalam terdapat cable car station, yang menurut kami merupakan atraksi paling menarik di Langkawi.

Delman di Oriental Village

Di area parkir, kami melihat sebuah mobil amfibi Duck Tour yang biasanya kami lihat di Singapura. Terus terang, kami hanya bisa melihat kalau di Singapura, karena harga ticket per orang mencapai SGD 33 (*glek!) dengan durasi 60 menit. Sedangkan di Langkawi harganya RM 38. Setelah nego, kami mendapatkan harga RM 50 untuk dua dewasa dan gratis untuk kiddos:) Dengan harga yang kami dapatkan, tour yang berlangsung selama 45 menit ini worth the price. 


view yang kami nikmati selama Duck Tour

Kiddos sempat kecewa karena mereka sangat ingin berenang di laut.  Mereka pikir Duck Tour ini akan berhenti di suatu tempat untuk mengantarkan mereka berenang. Efeknya, kiddos#2 mogok naik cable car setelah duck tour dan ingin segera ke hotel. Saya coba bujuk dengan membeli ice cream siang itu, dan akhirnya kami berempat jalan ke arah cable car station:p Perjalanan cable car sangat menegangkan, dengan cuaca yang cerah siang itu, semua nampak jelas terlihat di bawah sana. Oh saya ngeri! Entah kenapa rasanya lebih sport jantung dibandingkan dengan cable car di Ngong Ping.

wajib dilakukan di Langkawi!
foto yang diambil dari Cable Car Station

Untungnya skybridge yang Rene idam-idamkan tutup untuk sementara waktu. Ga kebayang kalau harus berjalan di atas jembatan yang tinggi, dan pegang kiddos. Pasti keringat dingin bercucuran hehe.. 

sky bridge under maintenance

Selama di atas cable car saya kagum dengan rimbun dan terawatnya hutan di Langkawi. Juga terkesan bagaimana negara tetangga kita memiliki cable car yang sangat terawat dengan pengaturan turis yang rapih. We should learn.

Sekitar jam 2 siang kami check in di Fave Hotel Langkawi, dan menghabiskan sisa sore di hotel dengan berenang. Menjelang sunset kami ke Dataran Elang yang terletak sekitar 45 menit dari hotel. 

lebih baik dikunjungi saat sunset agar tidak panas
sunset di area Jetty Point

Di sana kami hanya foto sebentar, dan kiddos meminta Rene membuatkan lego kecil yang kami beli di toko serba ada dekat hotel. Kami makan malam di Jetty Point dengan menu yang tidak asing lagi yaitu KFC:D

merakit mainan di depan patung elang:p
Day 2

Karena pengalaman liburan ke Belitung yang sangat mengesankan bagi kiddos khususnya saat snorkeling session, kiddos pun request for another snorkeling session di Langkawi. Dari tour desk yang ada di hotel Fave, kami memesan paket tour ke Payar Island, yang merupakan taman konservasi laut. Tentunya ini unbudgeted, kami tergiur dengan foto ikan dan koral yang ada di brochure. Walaupun saya lihat banyak juga review negatif di tripadvisor mengenai Payar Island. Tapi kami ambil risiko deh, demi memenuhi snorkeling session yang diminta kiddos.

Pagi hari kami dijemput oleh bis Langkawi Coral di hotel. Bis kemudian menjemput beberapa tamu dari hotel lain dan melaju ke Jetty Point tempat ferry akan diberangkatkan. Setibanya di Jetty Point, kami diberikan gelang, dan dituntun naik ke atas ferry. Semuanya diatur sangat rapih, keren.

tidak sabar ingin segera snorkeling

Kami membeli paket tur yang paling murah (tentunya!), sehingga kami tidak punya privillege untuk stay di atas reef platform. Jadi dari ferry kami di transfer ke boat kecil yang membawa kami ke Pulau Payar. Kiddos mulai tidak sabar melihar laut dan ingin segera nyemplung. Akhirnya kami tiba di Marine Park jam 11.00 dan setelah briefing singkat, kami pun diperbolehkan untuk menikmati laut.

transfer dari ferry ke boat kecil

Kesan saya terhadap Payar Marine Park? Tidak sesuai yang ada di brochure! Siang itu entah kenapa banyak sampah, di area yang dekat dengan tempat istirahat para turis. Sayang sekali ya. Kami harus berenang agak di tengah agar terbebas dari sampah. Kami sempat berhenti sejenak untuk makan siang yang sudah include di harga tour.

menikmati pengalaman berenang di laut

Kiddos yang tidak ada takutnya kalau sudah urusan nyemplung ke dalam air asyik menikmati sesi berenang dan snorkeling. 

Wow berenang bersama ikan!

Jam tiga sore kami kembali ke Ferry, kiddos kecapean dan harus kami gendong naik bis. Di bis, karena kami diantarkan paling akhir, kami bisa beristirahat cukup lama. Setibanya di hotel kiddos kembali minta berenang, ternyata tidur sepanjang perjalanan sudah mengembalikan energy mereka.

Day 3

Setelah breakfast, kami pun pergi ke airport mengejar jadwal pesawat kami ke Kuala Lumpur pada jam 11.25, kemudian pesawat KL-JKT pada jam 14.55.

Kami terkesan dengan keramahan saudara kita di Langkawi, dengan kebersihan kotanya, hutan yang terawat, dan bagaimana Malaysian Tourism menjual apa yang dimiliki Langkawi. Pastinya kita juga berharap Kementrian Pariwisata terus improve untuk memajukan pariwisata Indonesia.

written on June 8, 2013

Baca juga:

4 comments:

  1. harga tour ke pulau payarnya berapa yah? mohon infonya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallo Mba, sekitar 400 RM per orang.

      Delete
  2. Sewa mobilnya itu nyetir sendiri atau sama driver yah? Berapa harganya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami nyetir sendiri Mas. Harga sewa mobilnya sekitar Rp 500 ribu/hari.

      Delete