Liburan ke Hokkaido Day 2: Coffee Trip ke Blue Bottle Tokyo Hingga Makan Halal Ramen Houryu di Sapporo


Hari terakhir kami di Tokyo, sebelum melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya yaitu Sapporo. Pagi hari, mr.husband dan Kiddos#1 meminjam sepeda kepada pihak Hostel. Sepeda disediakan gratis, kami hanya perlu membayar JPY10,000 untuk deposito (JPY5,000 per sepeda).

Sayangnya pagi itu hujan, jadi mereka hanya naik sepeda satu jam, dan kembali ke hostel. Karena tidak punya waktu lama, kami pun packing dan bersiap untuk mencoba coffeeshop bernama Blue Bottle Coffee yang berada di Shinagawa Station.

Arriving at Shinagawa Station



Naik Sepeda di Asakusa

Salah satu hal yang harus dilakukan di Asakusa adalah naik sepeda, begitu riset yang saya baca saat menyusun itinerary. Banyak hal yang bisa dilihat di Asakusa, dan naik sepeda adalah cara yang paling efisien. 

Sayangnya Kiddos#2 belum bisa naik sepeda, jadi kami pun berbagi tugas, mr.husband naik sepeda dengan Kiddos#1, dan saya menunggu di kamar, karena Kiddos#2 masih tidur.

Pagi hari kami turun ke resepsionis hostel untuk meminjam sepeda. Setelah membayar deposit, dan membuka kunci sepeda, mereka pun siap untuk menjelajah Asakusa :)

Di depan Hotel 3000 Jyuraku


Karena sebelum pergi ke Jepang kami melihat video youtube mengenai "golden poo" di Asakusa, tujuan naik sepeda pagi itu salah satunya untuk melihat object berwarna keemasan itu. Sebetulnya golden poo ini adalah sebuah statue yang berada di atas kantor pusat Asahi Beer, bernama Super Dry hall. Namun karena bentuknya yang menyerupai "poo" jadilah ia punya nama lain.

Supaya tidak penasaran seperti apa bentuknya, saya post saja fotonya disini ya:)

Setelah keliling satu jam di sepanjang sungai yang ada di Asakusa, dan juga melalui Sensoji Temple, mereka pun kembali ke hostel.

With the golden poo
In front of Sensoji Temple



Membuat Pasmo Untuk Anak, Kartu Sakti Transportasi Di Jepang

Dari hostel, kami berjalan kaki ke stasiun terdekat dan langsung membuat Pasmo untuk kedua Kiddos. Pasmo ini harganya JPY500, dan saat dibuat harus menyerahkan paspor. Yang keren, saat kartu diserahkan, ada namanya loh :)

Apakah perlu membuat Pasmo untuk anak? Iya perlu banget, karena dengan Pasmo untuk anak, semua jenis tiket kereta diskon 50%. Jadi sewaktu anak-anak lewat gate di stasiun, selalu terdengar bunyi "beep beep". Hal ini berfungsi agar petugas di stasiun bisa memastikan bahwa yang mendapatkan potongan 50% adalah memang anak kecil.

Jadi kalau teman-teman berada di Tokyo dan berlibur bersama keluarga, jangan lupa untuk mendaftarkan anak-anak yang berusia 6-12 tahun untuk mendapatkan Pasmo.

Setelah punya Pasmo, tinggal isi ulang saja, dan digunakan untuk naik kereta, ataupun membeli minuman di vending machine.

Pasmo dengan nama Kiddos#1
Siap-siap naik kereta



Menikmati Tokyo Rush di Pagi Hari

Saat naik kereta, kami bersamaan dengan locals yang akan berangkat kerja, jadi kereta penuh sesak dengan mereka yang menggunakan outfit kerja yang keren.

Nah kalau teman-teman harus naik kereta di pagi hari, pesan saya, jangan sampai kehilangan jangkauan atas anak-anak kita. Jangan sampai terpisah ya, bisa repot karena situasi stasiun rame dan penuh.

Semua sibuk naik dan turun kereta



Kami berjalan ke luar stasiun Shinagawa dan langsung menuju Blue Bottle Coffee Shop. Ceritanya, coffee shop ini sudah kami follow di instagram sejak lama. Dan mr.husband udah cita-cita banget, kalau ke Tokyo ingin mampir.

Ternyata tidak hanya kopinya yang enak, pemandangan dari atas coffeeshop juga sangat keren. Kami duduk di kursi yang berada di jendela dan melihat orang lalu lalang di stasiun. Benar-benar menikmati Tokyo rush!

Menuju Blue Bottle Coffee
Ice Coffee nya enaaak :)
View dari Blue Bottle Coffee


Pulang kembali ke Asakusa untuk mengambil barang di hostel, kami mampir sebentar ke stasiun Akihabara dan menemukan vending machine dengan isi mainan. Langsung kedua Kiddos belanja dengan JPY500 yang saya berikan ke mereka setiap harinya.

Dari uang itu, mereka memutuskan mau dipakai untuk membeli apa setiap harinya. Cara ini lumayan efektif, selain mereka belajar mengenai uang, matematika, mereka juga belajar membuat keputusan mau membeli apa. Pagi itu mereka membeli mainan dari vending machine.

Kiddos#1 membeli jam tangan mainan



Akhirnya Tiba di Kota Sapporo

Alhamdulillah, salah satu kota impian yang ingin saya kunjungi di Jepang adalah Sapporo. Dan setelah transit di Tokyo, kami naik Jetstar ke Sapporo. Kami tiba di New Chitose Airport sekitar jam 7 malam, dan langsung naik kereta api ke Sapporo, menuju hostel kami yang bernama The Grids Sapporo.

Lokasi hostel kami berada di tengah shopping arcade Tanukikoji. Memang sengaja pilih yang lokasinya central. Modus tingkat dewa banget ya:D

Bukan hanya karena lokasinya loh ya, tapi The Grids merupakan hostel terbaik yang pernah kami pesan selama ini. Baca deh reviewnya di link ini.


Ini dia Tanukikoji Shopping Arcade
Our family room at The Grids



Setelah tiba di hostel, kami keluar lagi donk mencari makan dan foto-foto kota Sapporo di malam hari. Makanan yang kami masukan ke dalam daftar wajib dicoba di Sapporo adalah Houryu Ramen.

Ramen yang ada sejak lama ini menggunakan kuah dari kaldu bebek, sehingga terkenal sebagai ramen halal di Sapporo.


Houryu Ramen, wajib dicoba :)
Sapporo di waktu malam
Sayangnya kami tidak sempat mencoba tram di Sapporo



Kami hanya satu malam tinggal di Sapporo, besok paginya perjalanan dilanjutkan ke Furano. Stay tune for the next city :)



written on Auguts 5, 2017
Follow our twitter & instagram @tesyasblog
Like our FB page: Tesyasblog
See our video on youtube: Tesya Sophianti


Previous Post:
Transit Satu Malam di Tokyo

No comments:

Post a Comment