Transit di Kuala Terengganu


Bingung. Itu yang saya rasakan ketika merencanakan liburan ke Pulau Redang Malaysia. Kami sudah memesan tiket pesawat, namun resort yang kami pilih yaitu Wisana Village tidak available pada tanggal yang kami butuhkan. Akhirnya, kami harus menginap semalam di Kuala Terengganu, karena baru keesokan harinya kamar Wisana Village tersedia.

"Kita ngapain ya di Kuala Terengganu?" kami membahas di group whatsapp. Untuk liburan keluarga kali ini, kami pergi bersama @diniros, sahabat sekaligus our family travel partner.

Akhirnya selain Masjid Kristal yang memang terkenal, kami putuskan akan mengunjungi Taman Tamadun Islam dan mencoba makanan khas Kuala Terengganu yaitu Keropok Lekor. 

A glimpse of Kuala Terengganu at sunset


Tapi... rencana tinggal rencana. Niat mengunjungi Taman Tamadun Islam yang berisi replika masjid terkenal di dunia, kalah oleh panas yang menyengat siang itu. 

Kami tiba di Kuala Terengganu airport hari Jumat jam 13.30, dan dijemput sebuah van yang kami sewa untuk sightseeing. Kami membayar MYR180 untuk airport pickup dan acara jalan-jalan singkat.

"Bang, kok ini sepi sekali ya hari Jumat?" tanya saya yang duduk di jok belakang mobil van. Pak supir menjelaskan bahwa di Kuala Terengganu, Jumat dan Sabtu adalah weekend, sementara hari Minggu mereka masuk kerja. "Ini mendekati sholat Jumat, jadi tidak ramai" jelasnya.

Bener kan Pak Supir, ini sepi banget!


Mencari makan siang pun sulit karena tidak ada kedai yang buka. Alamak! Akhirnya kami diantarkan langsung ke Taman Tamadun Islam yang berada dalam satu kompleks dengan Masjid Kristal. "Ada tempat makan di dekat Tamadun" kata Pak Supir. Kami pun setuju (ya iyalah setuju, karena enggak tau harus kemana lagi:p).

Pak supir ternyata benar, kami bisa menikmati makan siang yang murah dan lezat di tepian sungai, di sebelah Taman Tamadun Islam. Saking lezatnya, setelah makan siang Bapak-bapak istirahat, jadilah kami batal ke Taman Tamadun.

Bee Hoon Soup dan Ice ABC, yummy!
Akibat angin sepoi-sepoi


Pak Cik akhirnya mengantarkan kami ke Masjid Kristal dengan van, padahal seharusnya kami bisa jalan kaki. Tiba di sana, hanya saya dan Dini yang mau foto. Anak-anak? Jangan harap, mereka minta langsung ke hotel sejak kami tiba di Kuala Terengganu!

With my bestfriend at Masjid Kristal


Sebelum menuju hotel, kami diantarkan ke penjual Keropok Lekor, makanan khas Kuala Terengganu yang serupa dengan otak-otak. Kami membeli dua bungkus: satu yang goreng dan satu yang rebus, dengan harga masing-masing MYR5. Rasanya? Hmmm, lebih enak otak-otak dan pempek Palembang tentunya. Tapi sewaktu kami mencoba Keropok Lekor dengan saus BBQ, kami ketagihan! Ternyata saus berperan sangat penting untuk Keropok Lekor ini.


Keropok yang bukan kerupuk
Penampakan Keropok Lekor


Sekitar jam 3 siang, kami tiba di hotel Felda, anak-anak pun girang dan tidak sabar ingin berenang. Alasan saya memilih Felda hotel adalah karena lokasinya dekat dengan pusat kota. 

Setelah check-in dan mendapatkan kunci kamar, saya bertanya, "Kolam renang di lantai berapa ya?" Staff hotel menjawab, "Di sini tidak ada kolam renang" 

Duweeeng... seketika itu saya merasa gagal sebagai EO dari perjalanan keluarga kami. Salah milih hotel! Padahal saya sangat yakin memilih hotel Felda setelah melihat hotel ini memiliki kolam renang *kemudian nangis di pojokan.

Untungnya Kiddos tidak sedih berkepanjangan karena ada freezer yang menjual ice cream di lobby:D  Dan setelah kami tidur siang, kami bermain di playground yang terletak di samping hotel.

A very nice playground with Felda Hotel as the background


Sore itu banyak keluarga yang bermain di playground sambil jajan gorengan dan minuman dingin. Minuman yang beraneka warna sungguh menggoda dan dijual seharga MYR 1.



Yeay, I love food street!


Menjelang sunset, kami berjalan menyusuri pinggiran sungai berharap mendapatkan sunset yang indah. Tibalah kami di sebuah keramaian penjaja makanan. Akhirnya kami berhenti sejenak untuk mencicipi berbagai jajanan.


Maksud hati mencari sunset, eh malah ketemu pasar malam
Ketika berjalan kaki, saya kagum akan betapa bersihnya kota ini
Suasana pasar malam yang masih sepi


Ada banyak variasi jajanan yang ditawarkan, kami memilih fillet ayam goreng dan sate bakso ikan. 


Sate bakso dengan saus pink:p
Penampakannya seperti ayam goreng kekinian


Seandaninya belum kenyang, kami ingin mencoba semua makanan yang dijual di pasar malam ini...


Ooh look at those food!
Sweet corn, anyone?
Nampak segar kan?


Sebelum kembali ke hotel, kami belanja bekal untuk dibawa ke Pulau Redang di toko The Store, salah satu supermarket yang berada di Kuala Terengganu. Kami melewati daerah China Town yang cukup ramai malam itu.


China Town di Kuala Terengganu 



Kunjungan singkat ke kota Kuala Terengganu diakhiri dengan going to bed early. Esok harinya kami harus bangun pagi karena mobil van akan menjemput kami jam 8 pagi menuju ke Merang Jetty.

Saya selalu menyukai jalan kaki di kota-kota baru yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya. Sayangnya Kiddos tidak mau diajak berjalan kaki lebih jauh dari China Town. 

Keramahan warga Malaysia selalu kami rasakan dimanapun. Di area playground, seorang Ibu bertanya asal kami. Ketika dijawab dari Jakarta, ia pun tanpa diminta menyebutkan tempat-tempat yang kami harus kunjungi di Kuala Terengganu, salah satunya National Museum.

Mungkin lain kali Mak Cik, kalau tiket promo Air Asia membawa kami kembali ke Kuala Terengganu. Who knows?


written on August 27, 2015 by @tesyasblog


Related Posts:
Liburan ke Pulau Redang
Review of Wisana Village, Redang Island


6 comments:

  1. Eh beneran sama, kalau milih hotel pengen ada yang kolam renangnya terus secara anak saya pun fikirannya berenang dan main air mulu :D anak-anak mah dimana-mana sama aja ya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya Mbak Lina, makanya begitu enggak ada kolam renang sesuaatu banget deh:D

      Delete
  2. Eh emang beneran sih mbak tiada kesan tanpa kolam renang.nadia jg mesti klo ke hotel pertama ya kolam renang lah yg ditanya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha iya ya, kolam renang itu penting banget kalau jalan-jalan sama keluarga :)

      Delete
  3. Mbak Tesya, apakah sewa van di-arrange oleh pihak hotel? Apakah 180 MYR itu all-in untuk sightseeing dan transport dari/ke Merang Jetty? Setelah membaca tulisan-tulisan Mbak tentang liburan di Pulau Redang, kami jadi tergoda untuk liburan kesana. Tadinya saya berencana untuk stay overnight di KLIA2 dan naik Airasia paling pagi ke TGG, tapi sepertinya menginap di TGG menarik juga 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Mbak, wah asyik yang mau ke Redang :)
      Day 1: 180 MYR itu untuk jemput ke airport, sightseeing dan antar ke hotel di Kuala Terengganu. Mobil di arrange oleh Azhar, dari Wisana Village.

      Sedangkan kami di charge 180 MYR dari Wisana Village untuk sewa van dengan rute: hotel Felda ke Merang Jetty dan dari Merang Jetty ke airport on our last day.

      Pastiin Wisana Village nya available dulu ya, baru booking pesawat-nya.

      Salam buat Azhar dan teman-teman di Wisana hehehe :)

      Delete