Pages

Kartu Ez-Link Untuk Anak (Alat Bayar Naik Bus dan MRT di Singapura)

Haruskah Anak Membeli Ez-Link Card?

Sewaktu liburan ke Singapura dua tahun yang lalu, saya masih harus membeli Ez-Link card for kids. Dengan menyerahkan paspor, kami mendapatkan kartu Ez-Link untuk anak, 50% discount dari harga dewasa.

Namun kabar gembira untuk Anda yang memiliki anak di bawah 7 tahun! Mulai Maret 2014, anak usia di bawah 7 tahun bisa naik bus umum dan MRT di Singapura dengan gratis! Tapi tidak termasuk monorail ke Sentosa, Hop on Hop Off Bus, dan any other special bus. Hanya berlaku untuk bus umum ya.

Yeay concession for kids under 7 :)

Legoland Trip Day 3: Satu Hari Transit di Singapura

Setelah melalui perjalanan panjang dari Johor Bahru, kami tiba jam 2 siang di Fragrance Emerald. Di dalam bus CW5 yang membawa kami dari Woodlands ke Newton Circus, hujan turun sangat lebat. Saya pun bingung bagaimana nanti kami harus jalan kaki dari Newton Circus ke Newton MRT? Alhamdulillah setibanya di Newton Circus hujan sudah reda, kami bisa berjalan kaki dengan aman walaupun jalanan sedikit becek dan yang pasti enggak ada ojek:D

Kami awalnya ingin langsung ke Orchard untuk sholat Jumat, namun dengan segala keribetan backpack dan tameng Chima *teuteup, akhirnya kami memilih langsung ke hotel, karena di dekat hotel pun terdapat Moh.Shalleh mosque. 

Tepat jam 2, kami diperkenankan masuk ke kamar. Ternyata family room yang kami lihat di internet entah tidak ada atau penuh, namun sang receptionist - seorang Bapak Melayu Singapura - meminta maaf kepada kami, "Actually the room is only for three person. It's a superior room with an extra bed. If you need any additional pillows or blanket, do not hesitate to ask" Lah ini enggak kebalik ya, mustinya kami yang salah karena masuk ber-empat bukan? Ia pun melanjutkan, "To compensate the room, we give you free wifi for three devices". Dan enggak hanya itu, ia lanjut mengatakan, "Our check-in time is at 3 pm, but we let you to do early check-in for free from 2 pm". Kami yang masih kebingungan dengan kebaikan si Bapak mengucapkan thank you dan segera masuk ke kamar, daripada ia berubah pikiran:p

Later on that day... saya mengerti bahwa ada group dari Bank Jabar yang menginap di hotel yang sama. Mungkin family room kami diberikan kepada mereka, ah ya sudahlah. Kamar kami yang kecil cukup untuk berempat, kami pun istirahat sambil menunggu hujan yang kembali turun sangat deras.

Kamar kami di Fragrance Emerald, Rp 1 juta per malam

Cara Naik Bus Umum dari Johor Bahru ke Singapura

Di hari ketiga dari our Legoland Trip, kami kembali ke Singapura. Hari itu bertepatan dengan libur Good Friday di Indonesia dan Singapura. Pada saat merencanakan liburan ke Johor Bahru, saya memang sudah mengira bahwa banyak warga Singapura akan berlibur ke Johor Bahru dikarenakan long weekend. Karena itu, kami mengunjungi Legoland satu hari sebelum libur Good Friday, dan pulang ke Singapura pada hari libur Good Friday. Liburan dengan kiddos, membuat saya harus memikirkan strategi "how to beat the crowd", terutama ketika berlibur pada saat peak period.

Setelah sarapan di Tune Hotel, kami naik taksi ke JB Sentral. Kami sudah janjian untuk bertemu di JB Sentral dengan dua keluarga yang lain, yang menginap di hotel yang berbeda: Sehan di Granada Hotel dan @rona_willis di Legoland Hotel.

Ongkos taksi dari Tune Hotel Danga Bay ke JB Sentral dengan taksi warna merah adalah MYR 12. Murah kan? Ketika memesan taksi di Tune, saya memang minta taksi merah, saya sudah kapok dengan taksi biru di Johor Bahru yang mahal.

JB Sentral sangat ramai pagi itu, arus kedatangan dari Singapura terlihat membludak. Saya mulai was was. Keluarga Sehan akhirnya pergi lebih dulu ke Singapura, sementara kami menunggu keluarga @rona_willis di Starbucks. Selang satu jam kemudian, kami pun memulai perjalanan kami kembali ke Singapura. 

Asyik nonton Rio 2 sambil menunggu

5 Hal Yang Perlu Diketahui Untuk Persiapan Liburan di Legoland Malaysia


Ini adalah pengalaman pertama kami mengunjungi Legoland Malaysia. We were so excited! Dari tempat kami menginap Thistle Hotel Johor Bahru, kami naik taksi ke Tune Hotel, karena pada malam kedua kami memang akan menginap di Tune Hotel. Tepat jam 09.30 kami naik shuttle dari Tune ke Legoland, dan tiba 10 menit sebelum gerbang Legoland dibuka.

"5-4-3-2-1 Welcome to Legoland!!" para petugas penjaga gerbang berbaris dan menyambut pengunjung dengan ritual pagi mereka. Begitu masuk, kiddos langsung foto dengan salah satu icon Legoland.

Dalam posting ini, saya akan coba share hal-hal perlu Anda ketahui ketika Anda merencanakan untuk membawa anak liburan ke Legoland.  



Hari Pertama Legoland Trip: Tiba di Johor Bahru

Alhamdulillah kami sudah kembali dari liburan dengan anak ke Singapura dan Johor Bahru (Legoland Trip) selama 4 hari 3 malam. Flight kami tidak ada perubahan jadwal penerbangan maupun keterlambatan. Semua sesuai dengan yang sudah kami rencanakan.

Awalnya, semua peserta rombongan sirkus liburan ke Penang akan mengikuti Legoland Trip ini. Sayangnya keluarga @alisa_haqiqi batal ikut. Namun travelmate saya yang lain @dini_ros memutuskan ingin mengajak anaknya: Emir ke Legoland. @dini_ros pergi hanya berdua, suaminya akan menyusul ke Singapura pada hari Jumat. Jadilah rombongan kami terdiri dari 5 dewasa dan 5 anak. Seru kan? Ohya, kami pergi dengan Air Asia hari Rabu pesawat 05.30 am dan pulang hari Sabtu pesawat 10.20 am.

Di dalam bus TS1 dari Changi menuju Johor Bahru

Naik MRT dari Changi Airport ke Kota Singapura


Welcome to Singapore! 

Jika ini adalah kali pertama teman-teman merencanakan liburan ke Singapura dengan keluarga, mungkin masih bingung, bagaimana cara naik MRT dari Changi Airport menuju kota Singapura? 

Tapi tidak perlu khawatir, petunjuk di bandara yang menyandang predikat The Best Aiport in the world berkali-kali ini, sangat mudah diikuti.


Our group has just arrived at T1 - Changi Airport

[Guestpost]: Pengalaman Pertama Family Backpacking ke Hongkong

"Esti, gimana liburan di Hongkong nya?" saya mengirimkan pesan melalui whatsapp kepada Esti. Sebelum pergi liburan, Esti kerap berdiskusi masalah itinerary, transport, hotel, dll karena ini adalah pengalaman pertamanya pergi ke Hongkong as an independent traveler.

"Sukses Tes..Alhamdulillah" jawab Esti.. Dan ia pun setuju ketika saya minta menceritakan pengalamannya liburan ke Hongkong bersama anak for the first time.

Thank you Esti for sharing! Cerita Esti ini akan memberikan gambaran kepada para pembaca yang masih ragu dan bertanya "bisa enggak ya pergi ke Hongkong tanpa tour?" Esti dan keluara bisa looh:D


A Guestpost by @mustikaesti

Akhirnya hari yang ditunggu datang juga: saatnya liburan ke Hongkong! Perasaan hati seneng banget bercampur was was karena ini merupakan pengalaman pertama kami liburan sekeluarga ke luar negeri. Terutama untuk anak-anak, ini pengalaman pertama mereka melewati imigrasi negara lain. Berbekal doa dan itinerary yang sudah didiskusikan dengan tesya, panduan transportasi di Hongkong dari tesyasblog (semua saya print hehehe biar merasa aman), kami pun berangkat ke Hongkong.


5 Tips Camping di Green Coral Tanjung Lesung

Mencoba Camping, Hotel atau Villa di Tanjung Lesung?

"Tuing.." tiba-tiba suara notifikasi whatsapp terdengar dari smartphone saya. Saya membukanya dan melihat gambar tenda berwarna hijau yang dilengkapi matras. Di bawahnya ada message dari Rene, "Kita camping yuk di Tanjung Lesung"

Rene adalah pecinta alam, beberapa kali ia naik gunung mengikuti pendakian umum. Sedangkan saya, pengalaman camping yang saya ingat waktu SD adalah di lapangan samping rumah di Bandung. Itu pun jam 11 malam saya masuk rumah karena kedinginan, lalu tidur di kamar. Setelah itu, di SMA saya pernah camping di Ranca Upas, karena terpaksa sebagai pelatihan mengikuti OSIS.

Jadi saya hanya menjawab ajakan camping di Green Coral Tanjung Lesung, dengan emoticon nyengir kuda:p

Rene lalu mengundang saya bergabung dalam group whatsapp, ia mengajak keluarga @diniros yang sudah bersama kami liburan ke New Zealand dan keluarga @zaratulkhairi yang bersama kami liburan ke Tasmania untuk camping di Green Coral. Di group whatsapp tersebut, semua orang tampak bersemangat, kecuali saya yang masih ragu.

Seperti biasa, saya diberi tugas menghubungi pihak hotel untuk menanyakan masalah availability dan harga. Oleh Pak Adi, Marketing Tanjung Lesung, kami diberi tiga opsi: menginap di hotel, villa atau camping. Diskusi terus mengalir semakin seru di group whatsapp kami, apakah akan dua malam camping, atau satu malam camping dan satu malam di villa tiga kamar.

"Gimana kalau saya mau pipis malam-malam?" tanya saya via whatsapp. Dua ibu yang lain menjawab, "Nanti kita anterin deh." Saya masih juga ragu, "Gimana kalau kepanasan di tenda?" Rene mencoba menenangkan, "Kan, ada kipas angin di tendanya." Saya masih ragu, "Gimana kalau saya mati gaya?" Rene jawab, "Kamu bawa laptop aja" Ya baiklah, saya pun mengalah dan memutuskan mengambil paket dua malam di tenda. Everybody was happy, kecuali saya yang tetap ragu:p

Kami membayar DP 50% pada saat booking, Rp 1.200.000 untuk keluarga kami (berempat) menginap satu malam, termasuk tenda yang dilengkapi kipas angin dan colokan listrik, tiga matras, dan makan tiga kali sehari ditambah sekali snack. Biaya malam kedua kami bayar di lokasi. Kiddos#2 tidak perlu membayar, menurut pihak Marketing Hotel, anak sampai dengan umur 4 tahun gratis. By the way, di kontrak tertulis DP tidak bisa dikembalikan. Haduh.

Keraguan saya sirna ketika melihat betapa happy kiddos melihat 
tenda pertama mereka :)